the truth

1.2K 143 25
                                    

Hay.. kabar kalian semua gimana?
Sorry ya, jarang update..
Dan makasih karna udah mau baca cerita ini:) stay healthy, and enjoy it!

Banyak hal yang terjadi di dunia, percaya atau tidak itu bukanlah kebetulan, semuanya sudah diatur dalam lembaran naskah yang disusun sang kuasa.
===============================

Rizky menggenggam erat tangan Syifa, mereka baru saja tiba dirumah sakit. Setelah menjemput Syifa dari gedung siaran, perempuan itu langsung meminta Rizky untuk mengunjungi Ratu.

"Ky.."

Rizky menoleh saat mendengar suara dokter Reza, dokter itu baru saja keluar dari kamar Ratu, Rizky tersenyum tipis membalas saapan dokter keluarganya itu.

"Sudah lama?"

"Kami baru dateng om, bagaimana dengan Ratu?"

Dokter Reza tersenyum lirih, memilih untuk duduk di kursi depan kamar putrinya, Rizky menoleh kearah Syifa yang juga sedang menatapnya.

"Masuk duluan, ok? Kak Rizky mau ngomong sama om Reza dulu"

Syifa mengangguk, gadis itu sedikit merendahkan tubuhnya saat melewati dokter Reza, membuat lelaki paruh baya itu tersenyum simpul.

"Syifa permisi, om"

Dokter Reza mengangguk, pria paruh baya itu menatap kosong kedepan.

"Om.."

"Om gagal Ky, anak om satu-satunya disakiti begitu dalam"

Rizky terdiam

"Om seringkali dipuji karena berhasil menyembuhkan seseorang, tapi om gagal menyembuhkan luka putri om sendiri ky.."

Untuk pertama kalinya dalam hidup Rizky melihat dokter Reza serapuh dan selemah itu.

"Om gagal, mutiara om yang om jaga sepenuh hati, mengapa ada yang begitu tega menghancurkannya sampai seperti itu?"

.....

Ceklek

Syifa tertegun saat memasuki ruangan Ratu, keadaan gadis itu sepertinya sedikit membaik dari terakhir kali dia melihatnya

"Hay.."

Ratu tak menoleh sedikitpun, tatapannya masih tertuju kearah jendela.

"Bagaiamana kabarmu?"

Lagi-lagi Ratu tak menjawab, Syifa meletakan parsel buah di mejanya, melangkah mendekati Ratu.

"Aku membawa buku cerita, kau mau aku bacakan?"

Syifa sebenarnya sedikit canggung, dia tidak begitu dekat dengan perempuan itu.

"Mm.. kau mau buah?"

Lagi-lagi tak ada tanggapan, Syifa akhirnya memilih duduk di samping Ratu, ikut mengamati pemandangan luar ruangan lewat jendela, Syifa sesekali menatap Ratu yanga hanya memandang lurus kearah luar, keadaannya benar-benar membuat Syifa berfikir, apa jika hari itu dia juga mengalami hal seperti Ratu, dia juga akan menjadi sosok seperti Ratu sekarang, atau lebih dari Ratu?

Only one (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang