make peace with the past

1.8K 165 24
                                    

Aku tidak tahu apa yang diinginkan takdir, tapi aku tahu apa yang aku mau. Dan aku harap kita sama.








"Seharus nya dia sadar bahwa dia hanya pembawa sial!"

"Jangan menampakan wajahmu didepanku!"

"Pembunuh, kau membunuh putriku!"

"Gue benci sama lo!"

"Pergi lo dari hidup gue!"

"Dia sudah menjadi pembawa sial sejak kelahirannya."

"Seharusnya kalian menjauhinya"

"Astaga aku lupa kau tidak punya ibu"

"Lo mau menghancurkan kebahagian gue lagi?!"

"Tidak!"

"Tidak!"

"Tidak!"

"Syifa?"

"Syifa?"

"Syifa?" Samar samar dia mendengar seseorang memanggil namanya. Sesuatu terasa menepuk pipinya pelan perlahan dia membuka matanya, membuat suara suara yang terngiang dikepalanya perlahan menghilang, membuatnya tersadar dari mimpi yang selalu hadir disetiap malamnya.

Tanpa memperdulikan siapa yang membangunkannya dengan napas terengah dan air mata yang sudah tergenang, Syifa memeluk orang tersebut, Meyakinkan dirinya bahwa dia memang sudah keluar dari mimpi buruk itu.

Mimpi yang bahkan dengan teganya selalu menghiasi malamnya. Dekapan itu begitu hangat, menghantarkan perasaan aman pada Syifa, bahkan usapan lembut seseorang itu dirambutnya membuatnya tenang

"Kamu kenapa?"

Deg

Syifa membuka matanya seketika, ya tuhan suara ini, apa yang telah dia lakukan?!.

Syifa mencoba mengurai pelukannya, tapi justru pelukan itu semakin mengerat, seolah meyakinkan dirinya bahwa dia akan baik baik saja.

Pelukan dari seorang yang sepuluh tahun lalu pernah menjadi warna dalam hidupnya

.....

Rizky berkutat dengan handphonenya. Entahlah tak ada yang tahu apa yang dikerjakan manusia es itu. Setelah berkutat cukup lama dengan benda tipis persegi panjang tersebut, Rizky bangkit dari duduknya berniat kembali ke kamarnya. Waktu sudah menunjukan sepertiga malam. Rizky melirik kamar yang berada disebelah kamarnya, menghembuskan napasnya pelan saat melewati kamar tersebut.

'Kenapa pintu kamarnya selalu terbuka?'

Dengan pelan Rizky menarik pintu kamar Syifa yang sedikit terbuka, namun tiba tiba terhenti saat dia melihat Syifa yang tampak bergerak gerak tak tenang diatas tempat tidur. Walaupun keadan kamar yang temaram, namun cahaya bulan yang menembus jendela kamar membuat pergerakan gadis itu begitu tampak jelas

'Apa dia belum tidur?'

Rizky bingung apa dia harus masuk memeriksa keadaan gadis itu atau tidak?

Only one (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang