Prolog (revisi)

5.9K 158 3
                                    

Hamparan awan putih teramat sangat indah, seolah permen kapas yang bertebaran di udara.

Teramat manis

Tapi sepertinya tidak dengan gadis manis itu, matanya terarah ke luar jendela, Seolah menolak semua pesona yang tercipta untuk semesta.

Sepasang langkah kaki mendekat, mencoba meraihnya dalam dekap hangat yang selama ini dirindukannya.

Tangannya terulur, namun banyangnya semakin menjauh, mata itu berkilat, cairam bening terjatuh menatapnya penuh kepedihan, namun mengapa hatinya merasa lega?

Bibirnya tersenyum tipis, sedangkan mata itu menatapnya semakin pedih, bibirnya berbisik lirih, mencoba menghangatkan mata sepi yang menatapnya terluka.

"Aku mencintaimu"

Only one (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang