accident

508 76 42
                                    

Sorry aku updatenya telat, telatttttt banget malah. sebenarnya pas aku bilang bakal update 'besok atau sabtu' aku benaran bakal update, cuma ternyata ada hal yang gak disangka-sangka haha.. maafin ya readersnim..
Ada satu dan lain hal yang gak bisa aku bilang di sini..
Pokoknya maaf yaaaa :)

Rizky terlihat tidak fokus, beberapa kali lelaki itu melirik arloji miliknya, atau terkadang juga melamun dan terlihat tidak menyimak persentasi yang dilakukan karyawannya, dan hal itu tidak luput dari perhatian Verrel.

"Baiklah, rapat hari ini sampai di sini, terima kasih untuk semuanya"

Verrel segera mengambil alih menutup acara rapat ketika melihat Rizky tak kunjung membuka suara.

Puk!

"Ky, lo kenapa?"

Tepukan di bahunya membawa Rizky kembali, lelaki itu mengedarkan matanya, mengembuskan napas pelan ketika menyadari bahwa tinggal dirinya dan Verrel yang masih ada di dalam ruangan. Dengan cepat lelaki itu meraih ponsel, mendial nomor seseorang yang membuatnya tidak tenang sedari tadi.

"Lo kenapa?, tumben banget lo kaya gini"

Rizky tidak menghiraukan Verrel, fokusnya hanya kepada panggilan yang tidak kunjung diangkat di seberang sana.

"Angkat sweetheart" gumamnya pelan, Rizky berdecak ketika Syifa tidak kunjung mengangkat panggilannya, lelaki itu kembali menghubungi seseorang berharap mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Halo den.."

"Halo pak Mon?"

"Iya den, ada apa?"

"Apa Syifa sudah sampai butik?"

"Belum den, kami bahkan belum berangkat?"

Rizky mengerutkan keningnya, lelaki itu kembali melirik arlojinya, ini sudah dua jam lebih setelah dia meninggalkan Syifa tadi.

"Pak Mon masih di apartmen sekarang?"

"Iya den, bapak juga sudah ke tempatnya den Rizky dan non Syifa, bapak pencet belnya berapa kali, tapi non Syifa tidak keluar, mungkin non Syifa masih bersiap den"

Tidak, Syifa tidak pernah bersiap selama itu, wanitanya tidak pernah membutuhkan waktu lebih dari tiga puluh menit untuk bersiap-siap. Perasaan gelisah mendera Rizky, pikiran-pikiran buruk mulai memenuhi kepalanya.

"Baik pak, saya ke sana sekarang"

"Ky, everything is ok?"

Rizky menggeleng, lelaki itu segera membereskan berkas-berkas miliknya, lalu dengan cepat melesat meninggalkan ruang rapat.

Verrel yang melihat hal tersebut segera mengikuti Rizky, Verrel tidak pernah melihat Rizky sepanik itu, tidak sekalipun dalam hidupnya.

.....

Byur!

Syifa mengerjapkan mata ketika merasakan sesuatu yang dingin mengguyur tubuhnya, tangan dan kakinya terasa kebas dan tidak bisa di gerakan.

Bugh!

"Bangunlah sialan!"

Syifa mendesis tatkala kakinya ditendang oleh seseorang yang berdiri berkacak pinggang di depannya.

"To..long" Syifa bergumam pelan mengundang tawa keras dari dua orang yang berada di ruangan yang sama dengannya itu.

"Oh ya Tuhan, jadi gadis lemah seperti ini yang di cintai Rizky?"

"Diam brengsek! Rizky ku tidak mencintai jalang ini!"

Syifa menyipitkan matanya, memastikan wanita yang tampak menyeringai jahat di depannya itu.

Only one (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang