Dia ingin kembali, kembali pada masa dimana dia tidak berada di antara rasa bimbang yang tak berkesudahan
Setidaknya masa itu hanya hati nya yang dipertaruhkan.
=============================Syifa duduk termenung di depan ruang rawat oma Ning, Ina kembali menangis begitupun dengan mama Ika, kecuali Rizky tentunya. Lelaki itu tidak lagi terlihat setelah menghampiri mantan kekasihnya tadi. Perkataan oma Ning masing terngiang di kepalanya, berputar bagai kaset rusak yang terus mengulangi kata yang sama.
Flashback
"Menikahlah dengan Rizky nak,"
Perkataan sang oma sukses membuat Syifa tertegun, sekilas tak ada lagi suara yang di dengarnya sampai remasan tangan oma pada jari-jarinya membuatnya kembali tersadar.
"Oma mohon nak, menikahlah dengan Rizky, tidak ada tempat yang lebih bisa oma percaya kecuali Rizky untuk membahagiakan mu" ujarnya lagi
"Itu tidak mungkin oma, kak Rizky-"
"Oma mohon Syifa" suara oma Ning bergetar, memandang Syifa penuh permohonan.
Syifa menggeleng perlahan.
Tidak mungkin dia menikah dengan Rizky, laki-laki itu sudah seperti kakak untuknya, dan Rizky, Rizky juga hanya menganggapnya seorang adik dan yang lebih penting lagi Rizky masih sangat mencintai mantan kekasihnya.
"Syifa tidak mungkin melakukannya oma" Syifa berkata lirih memandang oma Ning penuh penyesalan. Oma Ning tersenyum miris memejamkan matanya. Syifa tersentak saat melihat ada cairan bening yang keluar dari sudut mata wanita paruh baya itu membuatnya kelagapan mengusapnya lembut dengan telunjuknya.
"Oma kenapa menangis, apa ada yang sakit" Syifa bertanya cemas, sang oma hanya menatapnya, lalu tiba -tiba terisak pelan.
"Oma, oma kenapa?" Syifa mengusap setiap air mata yang melewati pipi tirus sang oma. Bukannya berkurang, air matanya justru semakin tumpah ruah.
"Apa yang akan oma katakan pada mama mu Syifa?" Ucapnya disela isakan, kening Syifa mengerut.
"Apa yang akan oma katakan pada nya jika bertemu nanti, dia pasti akan sangat sedih dan kecewa jika tau anak gadis satu-satu nya tak terjamin kebahagiannya, nak"
Syifa diam, dia tidak tahu harus mengatakan apa sekarang.
"Setidaknya berikan oma kelegaan untuk meninggalkan mu nak,"
Syifa menggeleng, menangis mendengar perkataan sang oma.
"Oma akan baik-baik saja" kata Syifa lirih
Oma menatapnya dalam, sebelum suara monitor jantung itu berbunyi begitu nyaring.
.....
Flashback
Syifa menghapus air matanya, andai permintaan sang oma bukan hal seperti itu,
Andai permintaan sang oma adalah hal lain, Syifa bersumpah akan langsung mengiyakan. Tapi permintaannya itu bukan hanya akan menyakiti hatinya sendiri, tapi juga dua hati yang lain, dua hati yang saling mencintai. Syifa tidak masalah jika itu hanya akan menyakitinya, tapi hal ini juga menyangkut hati Rizky sendiri, dia tidak bisa membayangkan bagaimana terlukanya Rizky jika harus kehilangan peluang memiliki kekasihnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only one (End)✔
RomancePilihan ada ditangannya. Menunggu malam datang. Atau menyambut datangnya fajar. Memiliki kesempatan mendapatkan kembali cinta pertamanya? dengan mengorbankan cinta yang lain? atau memperjuangkan perasaan yang seharusnya hanya dirasakan pada cinta pe...