story additional

169 16 3
                                    

Chapter addition, karena lagi kangen sama cerita ini. But, don't expect too much, soalnya ini lebih kayak life after you left nya Rizky, setelah Syifa meninggal.

Ah, aku saranin sambil dengerin "Surat Cinta Untuk Starla", yaa

So, enjoy it.

____________________________________________

Satu Minggu, setelah kepergianmu.

Rasanya seperti lelucon, aku bahkan masih bisa melihat mu di sekitar ku. Membuat sarapan dengan apron biru muda kesukaan mu, terlihat sedikit repot karena anak rambut yang terjuntai terus mengganggu.

Hey sweetheart, tidak kah kau merasa ini terlalu kejam?

Senyum mu begitu nyata, tawamu terngiang, namun mengapa ragamu tak dapat ku kudekap?

Malam itu, Kai menangis terus menerus, Kia terserang demam, dan kau tahu apa yang aku lakukan?, aku hanya menatap mama yang terlihat panik, berdiam diri di sudut ruangan tanpa melakukan apapun.

"Ina, antar mama ke Rumah Sakit. Kia demam"

Suara mama menggema, dia tidak menegurku, mungkin prihatin, atau mungkin juga lelah, menghadapi ku yang bahkan tidak pernah ingin melihat kedua bayi kita. Aku jahat bukan?, Syifa seharusnya kau memarahiku. Aku, si pengecut ini membutuhkan mu.

Satu tahun, setelah kepergianmu.

"Ma ma ... ma ... ma ..."

Kata pertama yang dikatakan Kai kita, terdengar kekanakan, tapi aku menangis ketika mendengarnya. Kai bertepuk tangan ketika melihatku, tertawa dengan menepuk-nepuk wajahku, sepertinya bermaksud menghapus air mataku. Dia sangat manis, Syifa. Persis sepertimu.

"No, no no ... "

Kia berdiri, menatapku dengan mata bulatnya yang berkaca-kaca, aku mendekapnya, Syifa. Lihatlah malaikat-malaikat kita sayang, bagaimana bisa mereka terlihat lebih tegar daripada aku?

"Maaf, maafkan papa ... "

Aku menghukum diri, aku menyakiti mereka, Syifa. Aku, aku hanya tidak bisa, aku hancur Syifa, mereka memantulkan bayangmu, mereka menikamku dengan mata polos yang selalu terlihat sendu itu, maaf karena tidak melirik mereka setelah kepergianmu, aku hanya takut, aku hanya tidak rela, aku hanya ... aku hanya terlalu merindukan mu.

Dua tahun, setelah kepergianmu.

Kai demam, aku tidak tahu harus melakukan apa, aku seharusnya mendengar apa yang mama katakan untuk jangan dulu membawa mereka ke apartment.

Aku lagi-lagi menangis Syifa, memeluk tubuhnya yang terasa sangat panas.

"Pa ... papa,"

Kia memberikan ku ponsel, gadis kecil kita itu juga membawa sebuah handuk basah, aku tersadar. Aku hanya terlalu larut, aku kalut, aku sangat takut.

"Kai hanya butuh istirahat, Ky. Itu wajar, giginya akan tumbuh lagi, kamu gak perlu panik"

Lihat, bukankah aku sangat payah, sayang?, aku bahkan tidak bisa mengatasi masalah ini sendiri, tidak bisakah kamu kembali?

Lima tahun, setelah kepergian mu.

Al menikah hari ini, aku membawa Kia dan Kai untuk menghadiri pernikahannya. Pestanya sangat mewah, mereka tampak bahagia. Syifa, apa kamu ingat?, aku bahkan tidak sedikitpun tersenyum ketika kita menikah?, tidak kah kamu juga ingin pernikahan yang seperti ini?, maka dari itu, ayo kembali, kita akan membuat pernikahan kita sebagai kenangan yang paling berkesan.

Only one (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang