Alone (revisi)

3.9K 172 10
                                    

Bertanyalah padanya tentang kesepian, dia bisa menjawabmu hanya dengan mata hangat dan senyum tipis yang terukir di bibirnya.
=====================================

Rintik hujan mulai membasahi tanah merah yang masih basah itu, mengguyur tubuh rapuh yang masih bersimpuh dengan raut kosong di depan pusara milik sang ayah.

"Syifa.." seorang gadis menepuk pundaknya, payung hitam yang dibawanya melindungi tubuh rapuh itu dari terpaan tangisan langit,

"Syifa, tolong jangan seperti ini" Gadis itu terduduk di samping Syifa, memeluk bahu kecil yang tampak kurus itu.

"Kamu harus tegar, om akan bersedih jika melihatmu seperti ini, beliau tidak akan tenang di sana, Syif.."


"Syifa..." Seseorang kembali menepuk bahunya, tangannya dengan lembut menarik kepala Syifa, memeluknya dalam dekap hangat penuh perlindungan. Syifa kembali terisak, tangannya meremas kemeja yang dikenakan sang lelaki meremasnya kuat dengan tangis yang beradu dengan derasnya guyuran hujan, sore itu.


.......

Syifa menundukan kepalanya, menghindari tatapan iba dari keluarga kedua sahabatnya.

"Nak," seorang wanita parubaya yang begitu mirip dengan Megan menepuk pundaknya pelan, membuat Syifa mendongakan kepalanya.
Syifa tersenyum tipis saat melihat wanita itu menatapnya lembut.

"Yang tabah ya sayang" katanya, tangannya mengusap kepala Syifa yang tertutupi selendang putih. Keluarga sahabatnya itu sekarang sedang dirumahnya, menghadiri acara tahlilan untuk ayah Syifa, dan sekarang hanya tersisa mereka disini.

"Makasih tante" balas Syifa sambil menatap lekat wanita yang sedang menatap teduh kearahnya

"Oh ya sayang, tante dengar kamu ingin menjual rumahmu, kenapa nak?" Tanya mama Megan lembut

"Syifa mau tinggal di kontrakan aja tante, rumah ini terlalu besar buat Syifa sendiri," Gadis itu menunduk, tangannya memilin ujung bajunya gelisah, wanita paruhbaya itu menatapnya sedih, tangannya meraih kedua tangan Syifa, menggenggamnya penuh kehangatan.

"Kau tidak perlu menjual rumah mu, nak. Kau bisa tinggal bersama kami, kau masih memiliki kami, jangan menganggap kami orang asing, kau sudah seperti putri kami sendiri"


"Syifa-"

"Apa yang kau katakan Ade?!" Seorang wanita memotong perkataan Syifa, membuat semua orang yang ada diruangan itu menatap kearahnya

"Kau akan meminta gadis itu untuk tinggal bersamamu, kau tidak takut tertiban sial darinya?!" Sambungnya lagi.

Syifa tertegun, gadis itu menggigit bibirnya kuat, dadanya sakit, perkataan itu menghujam lubuk hatinya yang terdalam


"Mama apaan sih?!"

"Loh mama bener Al, mama gak mau ya kalau dia tinggal bareng Megan, nanti bisa-bisa Megan tertiban sial kerena dia."

"Ma!"

"Tante!" Megan dan Ali mencoba menghentikan tante Resi, mamanya Ali yang terus mencecar Syifa dengan perkataannya.

Only one (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang