A promise

1.3K 157 45
                                    

Sekedar info aja ni ya, di cerita ini sebenernya masih ada beberapa cast yang belum keluar , sekitar enam lah. Dua diantaranya itu mantan kekasih Rizky sama tunangannya, trus kalau ada yang masih inget di chap-chap awal itu ada di bagian 'be friend again?' Di bagian flashbacknya Rizky, di sana ada di sebut nama Geo. Nah juga ada di chap 'should' kalau gak salah, ada di bagian flashbacknya Syifa ada di sebuat nama 'Nia' nah dua yang terakhir bakalan muncul bentar lagi.

Izinkan aku menemanimu, sampai dia yang kau tunggu, kembali ke pelukanmu.
=============================

"KAMU?!"

Suara Al seketika menggelegar di ruangan tersebut. Verrel yang sedari tadi meringis memegangi ujung bibir yang sobek tersentak, menatap kesal ke arah Al.

"Lo ngapain di sini?!" Attensi dua orang yang masih duduk itu teralihkan saat melihat Al menghampiri seorang gadis di depan pintu yang menatap ke arah mereka. Sedangkan gadis itu mendelik menatap ke arahnya

'Tadi aja kagetnya manggil kamu' gerutunya dalam hati. Oh astaga, sepertinya itu bukan hal yang tepat untuk di proteskan sekarang, dia harus memikirkan cara agar terhindar dari semprot laki-laki tampan itu

"Mm.. kerja"

"KERJA?!"

gadis itu meringis mendengar teriakan laki-laki di hadapannya. Menyunggingkan cengiran khas miliknya, mencoba untuk meluluhkan hati pria tampan sekaligus sepupunya itu.

"Hehe"

Al mendengus kesal, berkacak pinggang bersiap untuk menceramahi gadis di depannya sebelum di sela cepat oleh gadis itu.

"Marah nya nanti aja deh Al, gue ke sini mau ngobatin orang!" Ujarnya malas

"Lo perlu di rukyah ya, beraninya masuk ke tempat kek begini"

"Ampun deh Al, gue ini udah gede udah tau bedain yang bener ma salah" gadis itu bersungut tak terima sambil berjalan ke arah sofa yang di duduki oleh dua orang yang sedari tadi menonton mereka.

"Gede apanya, lo aja cuma sebahu gue" Al mendudukan dirinya di samping gadis itu yang bersungut ke arahnya.

"Jadi ini kelahi kenapa?" Tanya gadis itu sambil mengoleskan kapas yang di beri betadin di sudut bibir Verrel. Laki-laki tampan itu sedikit meringis merasakan sensasi dingin sekaligus sedikit perih saat kapas itu menyentuh lukanya.

"Gak usah nanyak-nanyak, obatin aja trus pergi dari sini. Lo gue pecat!" Kata Al sinis. Gadis itu mendelik tak terima

"Eh gue bahkan baru kerja tiga jam lalu, kok lo main pecat-pecat aja sih?!" Sungutnya tak terima. Al memandangnya datar

"Ini club gue!" Ungkap Al. Membuat gadis cantik di depannya itu mengerucut sebal

"Lagian bener juga, lo ngapain sih di sini?" Kali ini Verrel yang berada di samping gadis itu juga bersuara

"Dokter kok main nya ke club, pakek baju kebuka lagaawww... sakit kampret!" Verrel meringis sakit saat gadis di sampingnya itu menekan kapas yang di gunakan mengobati luka di ujung bibirnya.

"Omongan lo ya!" Gadis itu mendelik ke arah Verrel yang meringis "Emang apa salahnya kalau dokter ke club, dokter juga perlu refreshing!"

Only one (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang