decision

1.4K 144 48
                                    

Hay.. udah lama banget ya?? Semoga masih pada inget sama cerita ini.. Ah.. gak tau mau ngomong apa, langsung baca aja dah..















Rizky memperhatikan Syifa yang terlelap nyaman di ranjang mereka, perlahan tangannya menyusuri lekuk manis wajah gadis itu, mengusapnya perlahan, matanya beralih fokus pada belah persik yang diusap pelan jarinya, menatapnya sayu.

"Shit!"

Umpatan pelan itu membuat pergerakan kecil Syifa, dengan segera dia mengusap surai gadis itu, berharap gadis itu kembali ke dalam tidurnya.

Rizky menghela nafas pelan, bukan tanpa alasan dia mengumpat. Rasa panas itu menjalar dari tubuhnya, membangkitkan gairah dewasa yang kerap kali dia rasakan saat berdua dengan gadis mungil itu. Bohong jika dia mengatakan tak tertarik pada tubuh mungil itu, dia laki-laki dewasa, beristri pula. Tak salah bukan jika dia menginginkan istrinya, menahan hasrat saat sebenarnya hal itu bisa di wujudkan sangatlah menyakitkan.

Seringkali Rizky menggeram tertahan ketika pagi hari dia membuka matanya lalu mendapati Syifa berada di pelukannya, dan jangan lupakan nafas panas gadis itu yang teratur berhembus di lehernya. Rizky memejamkan mata, mencoba menekan hasratnya yang kembali terbangun, bukannya mereda, bayangan Syifa yang akan berkeringat berada dalam kuasanya dengan iringan desah--

"Damn! You're the fucking bastard, Rizky!"

Dert dert dert!

Getaran pada ponselnya membuat Rizky beralih, alisnya terangkat saat mendapati Al menghubunginya, lihatlah lelaki itu kembali menghubunginya, padahal seingatnya setelah kejadian di kantornya waktu itu--ah lupakan, Rizky tak ingin mengingat perkataan sialan temannya itu.

Dengan malas Rizky beranjak menuju balkon, menjauhi Syifa agar tidak mengganggu gadis itu.

"Hm?"

"Lo harus bantuin gue!"

Rizky mengerutkan keningnya tanpa sadar

"Ali!"

"Apa?"

"Aliando, partner kerja lo yang udah lecehin sepupu gue!"

Rizky butuh beberapa detik untuk memproses perkataan Al di seberang sana.

"Ratu diperkosa?"

"Keparat!" (Brak)

Rizky menghembuskan nafas, sebenarnya dia tidak terlalu perduli, tapi mengingat bagaimana Syifa meringkuk di dalam pelukannya dan menangisi Ratu membuat rasa simpati sedikit hadir untuk sepupu sahabatnya itu.

"Rencana lo apa?"

"Menyeret cowok brengsek itu untuk bertanggung jawab pada Ratu, BRENGSEK! bisa-bisa dia bakalan ngadain pesta pernikahan besok setelah apa yang dia lakukan pada Ratu!"

Rizky kembali mengerutkan keningnya, tidur dengan wanita lain, menikahi wanita lain, dan berani-raninya mengakui Syifanya sebagai miliknya?!

Rizky tersenyum miring, masih ada lelaki yang jauh lebih brengsek dari pada dirinya.

"Tidak, bukan kita yang akan menyeretnya"

Only one (End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang