43

3.8K 282 104
                                        

Embun tertidur di ruang tamu karena menunggu Tiyo. Dia terbangun saat mendengar salah satu bayinya menangis. Embun membuatkan susu dan menimang Rei di pangkuannya sampai kembali tertidur. Ternyata suaminya belum pulang sementara jam sudah menunjukkan pukul lima pagi. Embun coba menghubunginya lagi tapi ponsel itu hanya memberinya nada tunggu setelah puluhan kali coba menghubungi suaminya. 

Embun membaringkan Rei di box, pandangan Embun mulai kabur. Dia berpegangan pada ujung box anaknya. Dia usap perutnya yang tidak lagi rata, meminta pengertian anak dalam kandungannya.

Tidak ada Diana, bahkan Tiyo entah berada di mana. Sedangkan Embun menjaga dua bayinya sendirian di saat kondisi fisiknya lemah. Embun duduk di sudut ranjang. Wajahnya agak pucat, dan dia mencoba terpejam sebentar sebelum tangisan Ray terdengar menjerit. 

Senyum tipis tersimpul meski wajahnya pucat, Embun kembali berdiri dan mengambil bayi satunya lagi. Tangisan Ray lebih kencang dari saudaranya, bahkan kakinya menendang-nendang kuat seakan marah karena benar-benar kehausan. Embun sengaja langsung membuat dua botol susu karena tau kebiasaan anak-anaknya yang susul menyusul jika menangis kehausan. Ray langsung memegang botol susu dan menyedotnya kehausan, pemandangan lucu yang membuat Embun lupa dengan keadaan lemasnya.

Mata Ray memandangi wajah ibunya lekat. Telunjuk mungilnya menunjuk-nunjuk wajah Embun seakan tidak sabar ingin bicara. Ray memiliki kemiripan lebih banyak dengan Tiyo. Wajahnya, sifatnya, dibanding dengan Rei yang lebih sabar dan tenang. Embun menimang anak sulungnya sampai kembali tertidur dengan botol susu yang masih diisapnya meski sudah kosong.

Embun memutuskan duduk di ruang tamu, memandangi pintu, berharap Tiyo segera pulang. Sesekali Embun mengajak bicara janin di perutnya, sambil berusaha membunuh ngantuk… sambil memikirkan entah sampai kapan Tiyo tidak bisa menjaga emosinya…

Entah sampai kapan suaminya bisa sebaik dewa namun dalam hitungan detik tatapan mata penuh kasih sayang itu bisa berubah menjadi pandangan pencabut nyawa. Embun memikirkannya, sampai dia tidak sadar jika sudah terpejam.

Embun terperanjat dan langsung membuka mata saat mendengar suara pintu digedor kencang dari luar. Tanpa pikir panjang, ia membukanya namun sebuah tangan besar dan kuat langsung mencengkram lehernya, mendorong Embun masuk ke dalam. Cengkraman itu dia hempaskan hingga Embun terhempas membentur guci ruang tamu, terjatuh bersamaan dengan guci yang pecah karena membentur lantai.

Suara knop pintu terkunci terdengar. Embun melihat wajah kesetanan dan tatapan keji itu menghampirinya, menarik rambutnya agar dia berdiri. Jambakan itu dia lepas namun dengan tangannya yang lain dia menampar pipi Embun hingga seisi ruangan hanya terdengar suara tamparannya.

Sudut bibir Embun berdarah, tapi seakan tidak peduli… sebelum Embun berteriak meminta tolong dia bungkam bibir ranum itu, dia menangkup tulang rahang Embun dan mendongakkannya ke atas, membuat Embun berjinjit agar tanpa kesulitan, pria tinggi dan kuat itu menikmati bibir Embun liar.

Tangan Embun yang mendorong dadanya seakan hanya belaian tidak bertenaga. Dia terlalu marah untuk bisa mengendalikan jika yang sedang dia dorong tanpa melepaskan tautan bibirnya menuju kamar adalah wanita yang sedang mengandung.

Sampai di kamar dia mendorong pundak Embun hingga terhuyung dan terhempas tepat di tengah ranjang. Embun memegangi perutnya, tidak ingin terjadi apapun dengan bayinya. Tapi sebelum dia sempat mengeluarkan suara, tangan besar itu menamparnya lagi hingga Embun terbaring dengan pipi terasa panas dan perih. Matanya yang memerah memandangi dua box bayi, di mana bayinya sedang duduk di dalam boxnya dan sibuk mengemuti tangan dan kaki mereka.

Pria itu naik ke atas ranjang sambil membuka pakaiannya, sebelum Embun sempat berpikir untuk lari dia mencekik Embun dan mendorong cekikan itu sangat dalam hingga kepala Embun seperti hampir tenggelam di antara sprei dan selimut. Embun mencengkram tangan itu, dia mencakarnya tapi sia-sia. Pria ini selalu memanfaatkan kesempatan seakan dia tidak akan membiarkan Embun menggagalkan rencananya.

Mysterious HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang