44

6.8K 421 277
                                        

Hai semua... Apa kabar? Happy Eid Mubbarak untuk yang merayakan yah. Hihi lama ya aku mengambil cuti menulis, aku juga sadar diri sih menelantarkan cerita ini agak lama. Aku memang gitu, kalau lagi semangat banget ya bisa beribu-ribu kata ditulis, tapi kalau lagi down entah karena masalah di dunia nyata, bisa tiba tiba hilang keinginan menulis. Tapi jujur kangen juga sama karakter karakter ciptaanku... Tentang nasib mereka dan udah pasti tentang ending cerita mereka... Semoga kalian masih antusias membaca cerita Tiyo dan Embun 🖤
.
.
.
.
.

Sorot-sorot lampu senter ramai menerangi di antara kegelapan pekat hutan. Langkah langkah kaki yang menginjak ranting dan dedaunan kering terdengar. Suara beringas dari orang-orang yang haus akan darah Tiyo terdengar. 

Embun masih belum sadar, untuk itu Tiyo membaringkannya lalu perlahan dia keluar dari mobil tanpa menimbulkan sedikitpun suara. Dia melihat jika orang-orang ini membawa senjata di tangan satunya sedang tangannya yang lain membawa senter. Lexi sedang bercanda, bagaimana bisa Tiyo tidak membunuh mereka? Lexi pikir mereka membawa senjata hanya untuk menghias tangan mereka? Sudah tentu karena mereka semua tahu siapa Tiyo dan takut berhadapan dengan tangan kosong.

Tapi persetan dengan permintaan Lexi, meski harus membunuh semuanya Tiyo takkan menyesal demi melindungi Embun. Tiyo akan bermain petak umpat dengan sebilah belati runcing yang dia pegang. Dengan langkah tanpa suara, memanfaatkan kegelapan dan pohon pohon besar yang dia jadikan tempat sembunyi, Tiyo menggorok satu persatu orang-orang itu. Awalnya Tiyo mudah menggorok tanpa perlawanan, tapi saat sisa-sisa orang-orang itu menyadari jumlah mereka semakin sedikit, dan mulai menyadari teman-teman mereka mulai hilang kontak, sikap waspada mereka meningkat. 

Dan tidak mudah berlarian menaiki tebing, dan bersembunyi dari sinar senter agar tidak ketahuan. Tiyo berdiri di balik pohon sambil menyeka belatinya dari sisa darah orang-orang yang sudah tewas di tangannya. Sebuah senter tiba-tiba menerangi wajah Tiyo, orang itu berteriak tapi Tiyo melempar belatinya dan menancap tepat di kerongkongannya. Naas, karena teriakan itu keburu terdengar, dan semua orang menerangi tepat suara itu berasal. Tiyo berlari turun melesat menabrak banyak dahan pohon, menginjak ranting, langkahnya berisik dan itu menarik orang orang mengikutinya. Tidak ada waktu lagi, Tiyo membuka pintu mobilnya, mengangkat raga Embun, kemudian berlari.

Deru nafas berat Tiyo membuat Embun membuka matanya, bahkan keringat menetes dari dagu suaminya. Embun sadar Tiyo sedang menggendongnya di lengan dan membawanya berlari. Mereka menaiki tebing, dan dari balik lengan Tiyo, Embun menyadari banyak orang bersenjata mengejarnya.

Tiyo menaiki tebing, nafasnya tersenggal, bahkan hampir putus. Sepatunya terjerat akar pohon dan keduanya terjatuh meski Tiyo tanggap langsung merengkuh tubuh Embun sebelum membentur tanah. "Naiklah lebih dulu." Pinta Tiyo.

"Tapi kamu…"

"NAIK!!" tegas Tiyo sambil berusaha melepaskan jiratan akar di sepatunya. Embun mengikuti permintaan suaminya, sambil memegang lengannya yang masih terasa berdenyut, dia mencoba naik ke atas tebing.

Orang orang itu makin mendekat, Tiyo memandang Embun dan musuh-musuhnya bersamaan, hanya tersisa pistol senjata yang dia punya. Dan jika dia gunakan itu, keberadaannya akan mudah ditemukan, atau dia akan menarik lebih banyak perhatian. Kegelapan ini membuatnya tidak mampu menghitung jumlah pasti musuhnya. Tiyo merogoh ponselnya, dia banting ponsel itu karena mati, baterainya habis. Ini akan jadi malam yang panjang karena dia akan menghadapi semuanya sendirian.

Tiyo mulai menembak orang orang yang jaraknya sudah lima meter menuju ke arahnya. Suara tembakannya membuat tembakan-tembakan balasan terdengar ramai. Embun menoleh ke bawah. Dia berpikir untuk turun kembali membantu Tiyo, tapi… keadaannya… apa yang bisa dia bantu? Dia hanya merepotkan suaminya. Embun terus menaiki tebing, secepat yang dia bisa meski beberapa kali dia berhenti karena perutnya terasa keram. Dia harus cepat sampai di atas, dan mencari pertolongan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mysterious HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang