Dava: iya sayang bentar lagi sampai. Ini masih sampai lampu merah. Sabar ya
Elsa: Dav udah mau telat. Kurang 10 menit lagi udah masuk kelas aku
Elsa: kalau sampai telat aku bete ya sama kamu
Dava: iya sayang
Elsa mengunci pintu rumahnya sebanyak 2 kali lalu berjalan ke luar. Berniat menunggu Dava di depan gerbang perumahan. Sesekali menyapa tetangga yang kebetulan melihatnya. Dengan tersenyum meskipun Elsa sama sekali tidak tenang. Jam tangannya terus berputar. Jika bukan karena janjinya untuk berangkat dengan Dava, maka Elsa sudah pasti akan meninggalkan Dava dan berangkat sendiri dengan memesan ojek online.
"Dava ayo cepet dong ya elah" gumam Elsa pada dirinya sendiri saat sampai di depan gerbang perumahan. Tidak ada tanda-tanda mobil Dava atau motor Diva yang biasa Dava gunakan.
Elsa menggigit bibir bawahnya, jam semakin dekat dan jarak kampus tidak akan bisa ditempuh dalam waktu 7 menit. Yang ada maka Elsa akan melewati toleransi terlambat 15 menit dari dosennya.
"Pak ojek" ucap Elsa yang kebetulan melihat tukang ojek melintas di depannya.
Jemari lentik Elsa dengan cekatan mengetik di atas layar saat motor ojek mulai berjalan meninggalkan area perumahan.
Elsa: Dav, gue udah naik ojek. Lo nggak usah susulin gue
***
"Elsa, ibu ingin berbicara dengan kamu" ucap Bu Rahma dengan suara lembutnya saat selesai mengajar dan beberapa mahasiswa sekelas Elsa sudah meninggalkan ruangan.
"Sa, gue sama Sari duluan ya" pamit Hana
Elsa mengangguk "iya hati-hati" ucapnya kemudian mendatangi dosennya dengan membawa setumpuk buku di pelukannya. Elsa merasakan hawa yang tidak enak melalui tatapan Bu Rahma siang ini.
"Ada apa Bu?" Tanya Elsa
Bu Rahma berdeham "biasanya, di mata kuliah ibu, kamu datang selalu tepat waktu. Untuk pertama kalinya hari ini kamu datang terlambat dan melampaui batas toleransi. Kamu itu mahasiswa teladan di kelas, nilai ujian kamu selalu bagus, nilai tes dan keaktifan selalu lebih dari teman-teman kamu yang lain. Jangan di ulangi lagi meskipun ada jatah tidak masuk yang ibu berikan pada kamu dan mahasiswa yang lain" ucap Bu Rahma.
Rasanya Elsa begitu malu, Bu Rahma seakan membacakan dosa dan kebaikan yang sudah Elsa lakukan. Banyaknya nilai, tidak bisa menutup keburukan yang Elsa lakukan hari ini.
"Maaf untuk itu Bu, hari ini saya datang terlambat karena macet. Kejadian seperti ini tidak akan saya ulangi lagi Bu. Sekali lagi saya meminta maaf untuk itu" ucap Elsa dengan wajah menyesalnya. Hari ini Elsa telat selama 16 menit, artinya Elsa melampaui toleransi sebanyak 1 menit.
Bu Rahma mengangguk "mungkin kebanyakan dosen akan diam. Mau kamu terlambat atau tidak, mereka tidak akan peduli. Tapi ibu sangat menyayangkan jika kamu melakukan hal tersebut. Sudah 2 semester ini ibu mengajar kelas ini. Dan ibu banyak berharap dengan kamu yang lebih baik. Calon dokter tidak boleh teledor. Banyak pasien yang membutuhkan pertolongan" ucap Bu Rahma
"Iya Bu. Maafkan kecerobohan saya hari ini" ucap Elsa
"Kalau begitu ibu kembali ke ruang dosen ya" ucap Bu Rahma sembari tersenyum lalu melenggang pergi meninggalkan ruangan.
Elsa menghela nafasnya panjang kemudian mengekor di belakang Bu Rahma.
Saat di luar pintu lengannya tiba-tiba di tarik membuat Elsa menoleh dan ada Dava yang entah sejak kapan ada di sebelah pintu dan bersandar di tembok.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dava & Elsa
ChickLit(Sekuel Backstreet) Mencintaimu bukan lah cara menciptakan sebuah pelangi, tapi tentang cara terkuat untuk menghadapi badai. (Dava) Langit tak selalu biru, mendung tidak selalu datang hujan, sore tidak selalu akan jingga, dan hidup tidak selamanya a...