Satu persatu cokelat di buket pemberian Dava sudah masuk ke perut Elsa sembari Elsa berbicara dengan Dava dan sesekali mendengarkan Dava bercerita bagaimana Dava kelimpungan saat Elsa tidak kunjung membalas chat nya. Dan mengira jika Elsa teramat sangat marah pada Dava. Lalu Dava memutar otak agar Elsa mau memaafkannya. Tapi saat Elsa bangun tidur, bukan cek ponsel lebih dulu tapi langsung mandi lalu ke penjual sate. Baru lah setelah itu Elsa membalas chat Dava. Saat Dava sudah membeli semua hal yang mungkin di sukai oleh perempuan.
Tentunya atas saran yang diberikan oleh Diva. Dan juga rekomendasi tempat enak untuk membeli makanan-makanan tersebut.
"Terus kamu kesini nggak nungguin aku gitu?" Tanya Elsa sembari membuka satu batang cokelat lagi
"Enggak lah. Mana mikir kalau kamu langsung maafin. Yang ada di isi kepala aku itu. Gimana biar mood kamu balik dan aku nggak mau ganggu mood kamu. Meskipun pada akhirnya kamu cuma mau ngomong melalui chat. Seenggaknya kita kontak gitu sayang" jawab Dava.
Tidak ada fikiran lainnya yang lebih real daripada itu. Dava memikirkan mood Elsa ketimbang mood dirinya sendiri.
Elsa tersenyum "kamu mau cokelat?" Tanya Elsa sembari menunjukkan cokelat di tangannya.
"Makan aja sayang. Udah buat kamu aja" ucap Dava
Wajah Elsa berseri senang lalu melahap cokelat tersebut dalam mulutnya.
"Udahan ya setelah ini. Besok makan lagi. Terlalu banyak juga nggak baik. Sesuatu yang berlebihan itu ada efeknya Elsa" ucap Dava lalu menepikan buket cokelat itu sedikit menjauh dari Elsa.
Bukan maksud Dava untuk memberi larangan pada Elsa, tapi sesuatu yang berlebihan memang tidak pernah baik.
"Iya" jawab Elsa sembari menganggukkan kepala
"Sekali lagi aku minta maaf soal pagi ini. Aku nggak ada maksud bikin kamu telat apalagi maksud bikin kamu badmood. Kamu badmood itu kesalahan aku Sa. Dan aku janji nggak akan ulangi itu lagi, kalau aku niat mau jemput kamu, sejam sebelumnya aku akan sampai di rumah ini dan kita berangkat ke kampus setelah itu" ucap Dava yang hanya dijawab gumaman oleh Elsa lantaran mulutnya sedang sibuk mengunyah cokelat.
"Kan belepotan" ucap Dava sembari membersihkan ujung bibir Elsa menggunakan jempol tangannya dengan lembut.
Biasanya jika di sinetron maka akan diiringi dengan lagu romantis dan slow motion. Tapi Dava begitu cepat, asalkan bibir Elsa tetap bersih.
"Assalamualaikum" suara familiar terdengar beriringan dengan pintu yang di dorong
"Waalaikumsalam" ucap Dava dan Elsa bersamaan.
Sosok Rosa berdiri dengan menyeret kopernya masuk ke dalam rumah.
"Eh Dava ada disini. Pantesan tante lihat ada mobil kamu di depan. Udah lama?" Tanya Rosa.
Dava menyalami tangan mama Elsa lebih dulu. Baru setelah itu berdeham "barusan kok tante. Om Doni apa kabar tante disana?" Tanya Dava basa-basi. Elsa malah menyandarkan tubuhnya di sofa dan melanjutkan memakan cokelat di tangannya.
"Baik. Kalau gitu tante tinggal ke dalam dulu. Kalian lanjut aja ngobrolnya" pamit Rosa
"Iya tante"
"Elsa, makan cokelat jangan banyak-banyak. Nggak baik" ucap Rosa sembari berjalan ke ruang belakang.
"Tuh dengerin" ucap Dava yang menyetujui perkataan dari Rosa.
Elsa mengangkat bahunya kemudian membuang bungkus cokelat ke tempat sampah yang ada di kolong meja ruang tamu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dava & Elsa
Romanzi rosa / ChickLit(Sekuel Backstreet) Mencintaimu bukan lah cara menciptakan sebuah pelangi, tapi tentang cara terkuat untuk menghadapi badai. (Dava) Langit tak selalu biru, mendung tidak selalu datang hujan, sore tidak selalu akan jingga, dan hidup tidak selamanya a...