20: Come Again

245 26 1
                                        

Pagi ini sengaja Elsa tidak memberi kabar Dava jika ada kelas mata kuliah yang di majukan. Dari pada Dava memaksakan diri untuk mengantar Elsa dan mengganggu hafalan pasal yang dilakukan oleh Dava. Yang Elsa inginkan adalah Dava cepat hafal, cepat lulus dan menjadi pintar.

Elsa sampai di lantai 4 dimana ruang kelasnya berada. Berjalan melewati berbagai kelas yang sudah penuh diisi oleh mahasiswa dari berbagai jurusan kedokteran.

Langkah Elsa terhenti saat Arion menghalangi jalannya. Wajahnya tersenyum akrab kepada Elsa. Beberapa orang langsung menutup mulut ketika Arion mem-block langkah Elsa.

"Hai. . Gue yang chat lo kemarin" ucap Arion sembari mengeluarkan sesuatu dari tas nya lalu memberikan kepada Elsa

"Ini buat apa kak?" Tanya Elsa sembari menetap setangkai mawar dari Arion

"Sengaja gue bawa buat jaga-jaga kalau ketemu lo aja. Lo ada mata kuliah?" Tanya Arion

"Makasih kak, tapi maaf gue nggak bisa nerima ini" ucap Elsa. Elsa mengembalikan bunga itu kembali kepada Arion.

"Kenapa? Lo nggak suka bunga?" Tanya Arion bingung. Yang ia ketahui, perempuan itu menyukai bunga, boneka dan hadiah. Aneh rasanya jika pemberiannya di tolak mentah-mentah. Selama ini tidak ada perempuan yang pernah menolak apapun yang Arion berikan nya.

Sepertinya Elsa memang beda, batin Arion

Elsa menggeleng dan tersenyum "gue udah punya pacar kak. Rasanya nggak etis menerima pemberian bunga dari laki-laki lain" jawab Elsa.

Arion salah tingkah karena ucapan Elsa. Seolah Elsa mengklaim jika Arion berniat untuk merebut Elsa dari pacarnya atau mengklaim jika Arion akan menjadi orang ketiga dan perusak di hubungan antara Elsa dengan pacarnya.

"Bukan. Ya terima aja sebagai tanda pertemanan" ucap Arion sedikit memaksa.

Arion bergumam seperti ingin melanjutkan ucapannya tapi terlihat masih berfikir "lo takut ya kalau pacar lo tau gue ngasih lo bunga?" Tanya Arion "lo bilang aja dari temen cewek atau dari dosen" sambungnya

Mata Elsa menyipit penuh selidik, apakah Arion saat ini sedang mengajari Elsa untuk berbohong pada Dava? Untuk menyembunyikan sesuatu yang memang penting?. Kelihatannya seperti ketua BEM, tapi pemikirannya terlalu sempit di mata Elsa.

"Maaf ya kak, tapi gue nggak pernah bohong apalagi menyembunyikan sesuatu dari pacar gue. Jadi maaf sekali, gue nggak bisa menerima bunga dari kakak" ucap Elsa

Beberapa perempuan langsung menutup mulutnya dengan tangan. Melihat Arion di tolak oleh perempuan di depan banyak orang.

"Meskipun kita cuma berteman?" Tanya Arion

Elsa mengangguk lalu tersenyum. Bermaksud agar Arion mengerti maksudnya.

"Selesai mata kuliah ini, lo ada mata kuliah lain atau udahan?" Tanya Arion. Arion tidak bisa berhenti, Elsa perempuan yang berbeda dari perempuan yang pernah Arion kenal selama ini. Ada hal yang membuat Arion penasaran dari perempuan yang ada di depannya.

"Ini aja sih kak" jawab Elsa

"Kalau gitu, bisa kita makan di kantin?" Tanya Arion

Elsa menggeleng tanpa berfikir sama sekali.

Arion bergumam, tidak biasa ada perempuan yang menolak ajakannya. Apalagi ajakan secara khusus seperti ini.

"Kalau gitu gue ke kelas dulu ya kak keburu telat. Makasih buat tawarannya. Tapi gue nggak bisa" pamit Elsa kemudian melenggang pergi tanpa menunggu jawaban dari Arion.

Elsa menghela nafasnya panjang. Ia terbebas lebih cepat dari Arion. Lagi pula aneh, banyak perempuan yang lebih cantik dari Elsa, perempuan yang punya lebih banyak hal yang perlu di banggakan. Tapi kenapa Arion tiba-tiba mendekatinya, hanya karena sekali melihat di kantin. Cinta tidak bisa secepat itu datangnya. Elsa tidak mempercayai adanya cinta pada pandangan pertama. Sementara di kantin kemarin begitu banyak perempuan yang lebih cantik, bahkan ada duta kampus juga yang bisa membuat jatuh cinta.

Dava & ElsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang