"Eh itu bener nggak sih kalau kak Arion lihat kesini?" Tanya Sari dengan wajah memerah antusias.
Elsa yang mendengar pertanyaan sahabatnya itu langsung mencari siapa orang yang di maksud oleh Sari. Mata Elsa bertubrukan dengan mata cowok yang berada di radius 10 meter dari tempatnya duduk. Meskipun siang ini kantin nampak penuh, tapi Elsa bisa melihat dengan jelas jika seorang cowok sedang menatap ke arah mejanya. Dengan cepat Elsa memalingkan wajahnya.
Sedangkan Hana malah menoleh ke arah belakangnya, memastikan jika yang dikatakan Sari adalah benar.
"Arion siapa sih?" Tanya Elsa polos.
Mulut Sari dan Hana kompak menganga atas kepolosan temannya ini. Lebih dari sekedar polos.
"Kenapa?" Tanya Elsa bingung.
Sari langsung mendekat ke arah Elsa dan dengan mata begitu meyakinkan "lo beneran nggak tau Sa kak Arion yang gue maksud itu siapa?" Tanya Sari dengan suara pelan
Elsa menggeleng "yang pastinya kakak tingkat, karena kalian manggilnya kak" jawabnya
"Ya ampun Sa. Lo disini udah 3 semester. Masa nggak tau kak Arion sih. Makanya jangan Dava terus yang dilihatin. Lirik juga yang lainnya" ucap Hana gemas.
"Dia itu ketua BEM kampus ini Elsa. Dari jurusan dokter bedah semester 5" tambah Sari. Sepertinya Sari perlu menyadarkan Elsa jika banyak calon dokter tampan di kampus ini.
Elsa menghela nafasnya panjang, Elsa mengira jika Arion adalah orang penting. Seorang profesor atau setidaknya dosen disini. Taunya hanya seorang mahasiswa juga.
"Gue kira siapa" ketus Elsa.
Jika dari segi wajah memang Arion cukup tampan dan memiliki rahang kokoh sama halnya dengan Dava. Tapi sayangnya Elsa tidak tertarik dengan laki-laki selain Dava. Mau setampan Dewa Yunani atau pun memiliki penghargaan laki-laki paling tampan sedunia pun.
Tidak akan ada yang bisa menarik Elsa ke dunia dongeng selain Dava.
"Jarang tau, kak Arion lihat orang lama-lama Sa. Ini suatu penghargaan" ucap Sari senang. Pasalnya seorang Arion yang terkenal pintar, tampan dan sombong itu sangat jarang melihat perempuan terlalu lama. Biasanya hanya sekilas dan sudah sampai disitu.
"Ya udah minta aja piagam sama piala nya sana sama kak Arion" ucap Elsa asal lalu menyeruput es jeruk di gelasnya sampai tandas
"Gue perlu berbalik nggak sih biar menikmati tatapan kak Arion?" Tanya Hana
Elsa kembali menatap lurus ke arah orang yang di maksud oleh Hana dan Sari. Arion masih tetap dengan tatapannya meskipun mulutnya menyeruput jus mangga.
"Gue duluan ya" pamit Elsa pada Sari dan Hana
"Mau kemana lo?" Tanya Hana
"Ke kelas" jawab Elsa sembari berdiri dari kursinya
"Ya udah hati-hati. Semangat banget kuliahnya" ledek Sari
Elsa langsung melenggang pergi. Perutnya sudah kenyang dan angin yang ada di perutnya sudah digantikan dengan sepiring soto.
Kantin di fakultas nya memang selalu ramai setiap jam makan siang. Hampir penuh dan banyak orang berlalu lalang.
***
Ada panggilan tidak terjawab sebanyak 17 kali dari Dava dan ada beberapa spam chat yang ikut di kirimkan. Elsa membuka chat terlebih dulu daripada menelpon Dava balik.
Dava: Sa aku ada di sebelah gedung fakultas teknik
Dava: u where?

KAMU SEDANG MEMBACA
Dava & Elsa
Chick-Lit(Sekuel Backstreet) Mencintaimu bukan lah cara menciptakan sebuah pelangi, tapi tentang cara terkuat untuk menghadapi badai. (Dava) Langit tak selalu biru, mendung tidak selalu datang hujan, sore tidak selalu akan jingga, dan hidup tidak selamanya a...