Dava melempar tas nya di atas ranjang. Tepat jam 5 sore saat Dava sampai di rumahnya. Berbincang tentang hal yang tidak penting dengan Elsa cukup menghabiskan banyak waktu.
Dava bergegas mandi selama 10 menit. Keluar dengan handuk yang terlilit di pinggang. Dava memilih satu setel pakaian kemudian memakainya. Seusai itu, Dava turun ke lantai bawah. Ada Diva - adiknya yang sibuk makan beberapa camilan yang tersedia di meja makan dengan tangan kiri yang memainkan ponsel. Super canggih memang orang yang hidup di jaman ini, bisa menggunakan semua tangannya untuk aktivitas yang berbeda.
"Mama kemana Div?" Tanya Dava sembari duduk di sebelah Diva lalu mencomot sebiji keripik kentang dari kemasannya
"Ke belakang. Siram bunga kak" jawab Diva
Dava mengangguk diam, mencomot beberapa camilan milik Diva yang beragam. Mulai dari wafer, keripik kentang dan keripik ketela. Dava membuka aplikasi chat di ponselnya, ada grup nya yang sudah ramai dan saling bersahutan untuk membalas
LELAKI TAMPAN (5)
Martin: main main sini kosan gue. Sepi
Kemal: dari Malang perlu banget ya ke kosan lo?
Nino: yang buka chat berarti pengangguran
Nino: jiwa ingin ke Jakarta 📈
Darwin: jangan mau ke kosan Martin. Banyak temen temennya
Nino: mudah bergaul si Martin sekarang wkwkwk😂
Martin: jangan ngadi-ngadi lo Dar. Temen yang mana? Yang selalu ke kosan gue kan cuma lo sama Dava
Darwin: tikus, curut dan sejenisnya itu temen lo bukan?
Martin: anj
Nino: gaboleh ngatain Martin😂
Kemal: bisa nggak ya berisiknya ntar malem? Gue masih kuliah anjir. Pengen nimbrung jg
Nino: pulang aja pulang. Percuma kuliah kalau lo ga pinter2
Kemal: calon tukang ngitung duit halu jangan sombong. sungkem sini
"Kak temenin Diva ke supermarket dong" ucap Diva. Dava mengurungkan niatnya untuk membalas chat grup yang mampir di ponselnya
"Ngapain?" Tanya Dava
Diva malah tersenyum "beli camilan" jawabnya
Dava mendengus "ya udah ayo" jawab Dava. Diva cengengesan saat Dava mengiyakan untuk menemaninya ke supermarket.
***
Saat Diva sibuk memilih aneka ragam snack. Dari Chiki sampai roti, Dava malah menatap berbagai jenis cokelat yang ada di depannya. Warna cokelat, warna ungu dan warna merah. Semuanya kesukaan Elsa. Setiap Dava melihat cokelat, Dava selalu teringat dengan Elsa. Mungkin karena Elsa memang penggemar berat cokelat. Gigi Elsa tetap rapi utuh dan tidak menambah berat badannya meskipun pada satu hari Elsa bisa menghabiskan 3 batang cokelat.
Dava mengambil sebanyak 15 batang cokelat dengan kemasan yang berbeda lalu menaruhnya bersama dengan snack Diva. Dava menenteng keranjang berisi penuh makanan dan mengikuti kemana pun Diva berjalan. Diva memang hobi sekali jika masalah menghamburkan uang untuk makan, untuk K-Pop. Tapi tidak untuk membeli baju atau peralatan make up.
Urusan makan lebih penting daripada outer beauty, katanya.
Mungkin itu juga alasan dan prinsip bagi Elsa kenapa lebih memilih membelanjakan uangnya untuk membeli cokelat daripada peralatan make up. Terlihat bagaimana keranjang belanjaan di aplikasi Elsa yang lebih dari 20 barang tapi tidak pernah di check out. Setiap memiliki uang selalu dibelikan cokelat, tidak sekalipun mengeluarkan barang dari keranjang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dava & Elsa
ChickLit(Sekuel Backstreet) Mencintaimu bukan lah cara menciptakan sebuah pelangi, tapi tentang cara terkuat untuk menghadapi badai. (Dava) Langit tak selalu biru, mendung tidak selalu datang hujan, sore tidak selalu akan jingga, dan hidup tidak selamanya a...