Chapter 39 - Sorry

1.5K 231 107
                                    

Aku kelamaan bgt gak update asdfghjkl😭 maaf ya temen2 ini otak, tangan sama orangnya gabisa di ajak kerja sama😭🙏🏽

ㅇㅇㅇ

Berulang kali Jessica mengutuk langit karena suatu terjadi, di malam ini, dan kepadanya. Well, singkatnya, Mobil yang ia kemudikan tiba-tiba saja mogok dan karena itulah dia mempunyai alasan untuk berdiri di tempat penyebrangan jalan.

Dia merasa haus dan dia butuh menyebrang ke sebuah market yang terletak di seberang jalan untuk membeli air mineral selagi menunggu anak buahnya untuk menjemput atau setidaknya taxi yang akan lewat.

Hebatnya wanita bermarga Jung itu masih tampak cantik seperti biasa walau hari sudah malam dan dengan hati yang berkecamuk menahan amarah, ia masih tampak sempurna dengan balutan short lace mini dress berwarna putih gading di tubuhnya sambil menenteng tas Fendi yang berwarna serupa.

Alisnya seketika mengernyit saat menunggu lampu lalu lintas berganti agar dapat menyebrang seorang siswi yang entah apa yang di pikirannya tiba-tiba melangkah untuk menyebrang tidak peduli dengan keadaan jalanan yang beberapa kendaraan melintas bebas.

Jessica yang melihat langsung dengan reflek menarik lengan siswi itu untuk mencegahnya.

"Yah! Kau gila?! Kau hampir saja tertabrak, kau tau?!" Bentak Jessica dengan raut wajahnya terlihat kesal karena harus melihat hal bodoh dengan kedua matanya yang tidak ia sangka.

Siswi itu menyentak kasar tangan Jessica yang masih mencengkram tangannya selagi menyauti dengan tajam, "Ahjumma, urus saja urusanmu sendiri!"

Lalu bersamaan dengan itu lampu lalu lintas berubah menjadi merah memberi kesempatan pejalan kaki untuk menyebrang. Siswi yang baru saja Jessica selamatkan itu melangkah pergi meninggalkan Jessica yang melongo menatap punggung siswi itu karena ucapan kurang ajar yang baru pertama kali ia dengar.

Bocah itu menyebut Jessica apa? Ahjumma? Hebat sekali.

"A-Ahjumma? Yah, siapa yang kau panggil Ahjumma?!" Seketika rasa kesal dan amarahnya bercampur menjadi satu untuk siswi yang baru saja ia selamatkan itu.

"Aish, yah, apa kau tidak punya sopan santun?! Kau memangilku dengan panggilan seperti itu?! Yah, aku baru saja menyelamatkanmu! Yah! Berhenti kau!" Jessica terus mencecar sembari mulai melangkah untuk mengejar siswi yang sama sekali tidak menghiraukannya.

Ia tidak pernah di perlakukan seperti ini sebelumnya dan itu membuat kepalanya seakan mendidih sampai-sampai dia terlambat menyadari ada sebuah mobil yang tiba-tiba saja melaju dengan sangat kencang ke arahnya, Jessica hanya bisa merasakan tubuhnya terdorong dari belakang dengan sangat kuat untuk menghindari mobil itu hingga—

BRAAKK!

Kedua kelopak mata Jessica seketika terbuka menatap lurus ke arah atap bercat putih yang ada tepat di atas dirinya untuk beberapa detik sebelum menghela nafasnya kasar. Jantungnya berdetak cepat karena sebuah mimpi yang sering ia dapatkan.

Sejenak ia termenung dan masih belum menyadari sepenuhnya dimana dirinya berada sampai suara hangat yang sangat ia kenali itu menyita atensi Jessica.

"Jessica, akhirnya kau sadar, sayang."

Dan saat itu juga Jessica langsung menemukan sang Eomma yang sudah tersenyum lega penuh haru di hadapannya, ia pun menoleh sisi lain lalu menemukan Halmoni dan sahabatnya—Tiffany yang juga ada di sana.

Untuk beberapa detik Jessica kembali termenung beberapa saat, Jessica berusaha mengingat apa yang terjadi hingga dirinya bisa terbaring di ruangan dengan dominan warna putih.

Marriage Contract •YulsicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang