Marriage Contract •Yulsic

Chapter 48 - Malam untuk Mereka

"Wow, this is really tasty~" Kata Tiffany setelah berhasil menelan Aglio e olio yang untuk kesekian kali telah masuk ke dalam mulutnya.

Wajahnya berseri dan sesekali bersenandung senang mengikuti alunan musik yang sengaja ia putar di ruangan itu ketika merasakan kenikmatan di saat perutnya yang kosong itu mulai terisi.

Taeyeon yag melihat itu tentu saja sangat merasa senang sebab masakannya sudah berulang kali di apresiasi oleh Tiffany.

"Astaga, hentikan, Tiffany-ssi, kau membuatku malu karena telah mengatakan hal itu berulang kali." Sahut Taeyeon yang terus tersipu seraya menyendokkan Aglio e olio yang berada di atas piringnya ke dalam mulut.

"Aku benar-benar serius mengatakannya, Taeyeon-ssi. Ini sangat enak, persis seperti masakan salah satu restoran favoritku saat aku berkunjung ke Italia," Ujar Tiffany sebelum kembali melanjutkan dengan pertanyaan, "Bagaimana caranya kau bisa memasak makanan seenak ini? Apakah kau mengikuti kursus?"

"Tentu saja, butuh beberapa lama sampai aku bisa menguasai pisau dapur." Jawab Taeyeon sambil mengangguk dengan sedikit bergurau, "Kebetulan Hobiku sama dengan Yuri yaitu memasak, jadi kami memutuskan untuk mengambil kelas memasak bersama untuk semakin mengembangkan skill."

"That's great, i'm becoming interested in taking a cooking class someday."

"Maka aku bisa memberikan rekomendasi kelas memasak untukmu." Sahut Taeyeon dengan senang hati.

Mereka menghabiskan waktu makan malam-yang tanpa di sengaja terjadi di malam ini dengan saling bertukar obrolan ringan, senyum lebar dari Tiffany maupun Taeyeon bahkan tidak dapat di sembunyikan satu sama lain pada setiap detik yang berlalu.

Haruskah Taeyeon mengucapkan terima kasih kepada mantan kekasih perempuan cantik yang ada di hadapannya ini? Ya, sepertinya itu memang harus ia lakukan sebab jika di pikir bila dia tidak melihat mantan kekasih Tiffany dan memutuskan untuk langsung pergi dari area gedung Jung Group saat harapannya pupus untuk bertemu dengan Tiffany, mungkin dia akan melewatkan kesempatan makan malam lagi bersama Tiffany.

Apalagi, kini dia berkesempatan menunjukkan salah satu keahliannya yang cukup membuatnya percaya diri sekaligus dapat sedikit lebih lama bersama Tiffany di dalam apartemen ini.

Itu sangat membuat Taeyeon merasa senang sekaligus puas sebab Tiffany terlihat sangat menikmati waktu mereka tanpa ada lagi raut kesedihan, kegelisahan, dan ketakutan yang sempat ia lihat beberapa jam lalu ketika bertemu dengan mantan kekasihnya-seakan usahanya berhasil untuk mengembalikan suasana hati Tiffany menjadi kembali bagus.

Beberapa saat kemudian, makan malam itu telah usai; Aglio e olio yang ia masak dari bahan terbatas yang ia temukan di lemari es milik Tiffany itu telah habis tanpa tersisa, Taeyeon pun bergegas untuk bangkit dan berniat untuk membersihkan piring-piring bekas yang mereka pakai.

"Taeyeon-ssi, kau mau kemana?" Tanya Tiffany juga ikut bangkit dengan tatapan curiga di lemparkan kepada Taeyeon.

"Mencuci piring. Kau bisa gunakan waktu untuk membersihkan diri. Aku tahu pasti tubuhmu sudah mulai lengket sejak tadi." Ujar Taeyeon seraya membawa piring-piring dan beberapa alat yang tadi ia pakai ke wastafel yang berada di dapur.

"Taeyeon-ssi, itu sungguh tidak perlu, kau sudah berbaik hati memasak makan malam yang lezat untukku jadi ini giliranku mencuci piring." Cecar Tiffany seraya mengikuti langkah Taeyeon dapur lalu berusaha merebut piring yang akan di bersihkan Taeyeon.

"Gweanchanayo, aku tidak keberatan melakukannya." Sahut Taeyeon yang menolak.

Tiffany yang mendengar itu tentu tidak setuju kemudian menggeleng, dia merasa semakin tidak enak hati sehingga balik menolak, "Tapi aku sangat keberatan karena ini semakin merepotkanmu. Jadi, aku saja yang mengambil alih, oke?"