Marriage Contract •Yulsic

Chapter 42 - Cinta Pertama

Apakah kau pernah terpaksa harus kembali mengalami sebuah kondisi yang jika bisa di hindari maka kau akan melakukan segala cara untuk menghindarinya? Tidak peduli seberapa banyak uang yang harus kau keluarkan, kau akan berusaha untuk menghindarinya.

Tetapi, ada satu waktu yang pada akhirnya memaksamu untuk mengalami hal itu—sebuah kondisi yang mempertemukan dirimu dengan seseorang yang dulu pernah kau sayangi, kau percayai dan menjadi cinta pertamamu di dunia ini yang sekarang malah menjadi orang yang paling kau benci.

Ya, kondisi itu sekarang di dapatkan oleh Jessica.

Tubuhnya menegang dan rasa kebahagia yang tadi dirasakan itu telah sirna sesaat setelah dia melihat seorang yang tidak ingin ia temui berada hadapannya.

"Sebenarnya, apa keinginanmu hingga kau datang kesini?" Tanya Jessica sangat dingin.

Yuri bahkan bisa merasakan tubuh tegang, sorot mata kebencian, ketakutan, kesedihan dan kekecewaan itu bercampur di dalam netra oriental milik Jessica. Lantas sebab itulah dari awal mereka bertemu di lobby hingga saat sudah di dalam penthouse tepatnya ruang tamu saat ini—Yuri sangat penasaran pada situasi dan seorang pria yang membawa pengaruh besar pada perubahan Jessica sekarang.

Pria itu tampak diam untuk beberapa saat sebelum akhirnya dapat mengeluarkan suaranya, "Apa kau baik-baik saja?"

Jessica mendengus kasar setelah mendengar pertanyaan yang sangat tidak ingin ia dengar sekarang.

"Oh, ayolah, kau tau aku tidak membutuhkan pertanyaan sampah seperti itu yang keluar dari mulutmu." Sahutan yag keluar dari mulut Jessica terdengar begitu tajam, hingga membuat hati pria itu terasa di pukul oleh palu godam, bahkan Yuri yang terdiam dan masih bingung saja sejenak terkejut dengan perkataan tajam dan dingin dari Jessica.

Yuri seakan kembali melihat sosok Jessica saat dirinya masih mendampingi Jessica sebagai pengawal dahulu—dingin, arogan, tidak peduli dengan orang lain dan bermulut kejam.

"A-Appa hanya mengkhawatirkanmu, Jessica," Ujar pria itu, "Appa selalu berusaha menemuimu setelah mendengar kabar beberapa waktu lalu, Appa sangat khawatir dan juga... merindukanmu. Tapi keamananmu yang ketat membuat Appa kesulitan untuk menemuimu."

Ucapan itu seketika total membuat Yuri kembali terkejut dan melebarkan kedua matanya memandang bergantian Jessica dan pria yang baru saja menyebut dirinya sendiri dengan sebutan 'Appa' dari seorang Jessica.

Ya bagaimana tidak terkejut jika dia baru saja mengetahui bahwa istrinya ini masih mempunyai seorang ayah yang masih hidup dan terlihat sehat? Dia berani bersumpah untuk tidak pernah dalam pikirannya menjadi menantu yang kurang ajar dengan tidak mengenali mertuanya seperti ini.

Namun dalam kondisi ini, Yuri benar-benar tidak mengenali mertuanya selain Jung Yoojin, sebab selama dia menjalani status sebagai suami Jessica, ia memang tidak pernah mengungkit apapun tentang keluarga Jessica.

Bukan, ini bukan karena ia tidak peduli apapun tentang Jessica. Hanya saja ia tidak ingin membuat Jessica kembali terluka jika ia lancang menanyakan terlebih dahulu meski ia akui sesekali ia sangat penasaran. Dia masih mengingat bagaimana Jessica yang menangis saat menceritakan sedikit tentang dirinya yang berhubungan dengan keluarganya saat itu.

Dan sekarang Yuri melihat sorot mata Jessica yang balas memandangnya itu meredup dan penuh luka seakan mengatakan pada Yuri bahwa ia benci dengan situasi seperti sekarang. Hal itu menyadarkannya tentang sikap Jessica yang berubah seperti menahan amarah, menegang dan juga tertekan di saat bersamaan saat bertemu dengan pria—yang mengaku sebagai Ayah kandung Jessica—di lobby beberapa menit yang lalu.

"Aku tidak membutuhkan rasa khawatirmu, dan lagi, itu lebih baik, aku berharap kau terus menyimpannya sebagai hukuman atas perbuatanmu sendiri." Desis Jessica tajam.