Marriage Contract •Yulsic

Chapter 46 - Rahasia yang Disembunyikan

Hai semua, apa kabar? Sorry banget baru bisa lanjutin ini sekarang😭 Apa kalian masih nungguin ff ini? Atau udah gaada feel lagi? Atau bahkan udah ngehapus ff ini dari library kalian? Semoga aja nggak ya😁 Jujur aja, selain aku kena writter's block aku juga lagi di fase semester akhir jadi ya gitu deh😩

Anyway, aku gak bisa janji bakal bisa sering update, mungkin jarang atau bahkan bisa-bisa hiatus lagi kalo memang otak lagi gabisa di buat kerja sama. Jadi mohon pengertiannya ya dan doanya semoga gaada hiatus2 lagi😅  oh iya, kalo di chapter ini kalian merasa bosen atau apapun itu maaf ya🤗

Happy reading~

Perempuan berzodiak leo itu baru saja memasuki apartemennya tepat pukul 7 malam setelah bekerja seharian, ia langsung membanting tubuhnya ke atas ranjang lalu menghela nafasnya kasar sesaat setelah sampai ke dalam kamarnya.

Akhir-akhir ini hati dan pikirannya sedang dalam mode uring-uringan karena seseorang. Seseorang yang dengan gilanya ia akui sebagai kekasih di depan mantan kekasihnya sekaligus orang yang dengan lancangnya ia cium beberapa waktu lalu hingga sejak saat itu pikirannya tidak dapat melepaskan bayang-bayang dari orang itu.

Padahal Tiffany—perempuan berzodiak leo itu sudah berusaha telah menyibukkan dirinya setiap hari namun tetap saja masih saja sseorang itu terus menyita atensinya.

Orang itu adalah Kim Taeyeon, manusia berkulit pucat itu benar-benar membuat hari-hari yang Tiffany lewati menjadi kacau hanya dengan satu kejadian tak terduga yang mereka lakukan.

Ia sangat kesal dengan kenyataan itu, namun dia tidak bisa mengelak ketika pikirannya selalu di penuhi oleh Kim Taeyeon. Apalagi setelah kejadian pada malam itu itu, mereka benar-benar sama sekali tidak saling menghubungi.

Mengapa Taeyeon tidak menghubunginya setelah kejadian itu terjadi? Mengapa Taeyeon seakan sedang menghindarinya? Mengapa Taeyeon tidak menemuinya Kemba—Tiffany menggeleng keras, lagi-lagi berbagai pertanyaan itu kembali muncul dalam kepalanya.

"Tidak, Tidak!" Kepalanya menggeleng keras.

"Untuk apa kau terus memikirkan kejadian malam itu? Lupakan! Malam itu kalian hanya melakukan cara agar Jiho tidak lagi berani mengganggumu!" Lanjutnya bergumam kepada dirinya sendiri.

"Sial! Ini benar-benar memalukan! Dia pasti menganggapku wanita gila!" Dia terus bergumam sambil tangannya mengacak-ngacak surai hitamnya dengan frustasi hingga kini surai itu terlihat berantakan.

Percayalah, kelakuan ini telah berlangsung beberapa hari ini sejak kejadian malam itu terjadi dan Tiffany tidak tahu harus sampai kapan ini akan berlangsung.