[M] Chapter 26 - Perihal Rasa

4.1K 288 230
                                    

WARNING!
TULISAN DI BAWAH INI AKAN MENGANDUNG KONTEN DEWASA. JADI UNTUK YANG BELUM CUKUP UMUR ATAU MERASA RISIH DAN TIDAK NYAMAN DENGAN TULISAN INI SILAHKAN SKIP SAJA PADA BAGIAN YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA.


 JADI UNTUK YANG BELUM CUKUP UMUR ATAU MERASA RISIH DAN TIDAK NYAMAN DENGAN TULISAN INI SILAHKAN SKIP SAJA PADA BAGIAN YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




📍Îlot Maître, New Caledonia

Semilir angin menerbangkan helaian surai kecoklatan milik Jessica malam ini yang sudah mengering, wajahnya sudah terlihat segar dan masih sangat cantik walau tak terlapisi oleh make up apapun sekarang sebab dia memang baru saja menyelesaikan kegiatan membersihkan diri sesampainya dia dan Yuri kembali ke villa.

Dia bahkan masih memakai bathrobe-nya dan menunda untuk berganti piyama setelah mengeringkan rambutnya dan tiba-tiba malah tertarik pergi ke arah balkon untuk menatap gelapnya langit di malam hari berpadu dengan suara debur ombak di pantai.

Dia bahkan masih memakai bathrobe-nya dan menunda untuk berganti piyama setelah mengeringkan rambutnya dan tiba-tiba malah tertarik pergi ke arah balkon untuk menatap gelapnya langit di malam hari berpadu dengan suara debur ombak di pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[abaikan salju sm skincarenya ya.]

Hari ini dia jadi untuk mengajak Yuri snorkling setelah makan siang tadi meskipun sebelum itu dia harus membayar kejailannya lebih dulu pada suaminya itu. Well, dia tidak sejahat itu untuk membiarkan Yuri tersiksa karena kejailan yang sempat ia lakukan.

Dia juga mencoba pusat pemijatan yang di sediakan resort miliknya ini, lalu di akhiri dengan bermain di sekitar pantai sambil menunggu matahari terbenam bersama layaknya pasangan pada umumnya.

Sontak saja Jessica langsung tersenyum kecut saat kata 'pasangan pada umumnya' itu terlintas di pikirannya, mengingatkannya kembali pada kenyataan dimana hubungan ini hanya sebatas kontrak yang menjadi dasar bagaimana kondisi yang sekarang mengikat mereka.

Pikirannya dan perasaannya jadi semakin rumit dan hal itu membuatnya resah.

Dia mengambil langkah yang sangat sulit pagi buta tadi, ia tahu pilihannya ini akan menghancurkan segala rencananya yang telah ia buat dan menghancurkan alur yang harusnya tertata rapi sesuai dengan keinginannya. Dan ironisnya sekarang perasaan dan logikanya seakan berbeda arah.

Seperti logikanya berkata itu tidak benar dan membuatnya menyesal namun perasaannya seperti berkata bahwa ia harus melakukan hal itu.

Jessica menggigit bibir bawah-nya gusar sambil menyibak surai kecoklatannya, merutuki dirinya yang semakin melemah. Bukan, dia tidak sedang sakit atau tidak enak badan. Dia sedang berbicara tentang sikap dan tekadnya yang semakin melemah.

Marriage Contract •YulsicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang