Sudut bibir Taeyeon terus tertarik hingga membentuk senyuman lebar sepanjang perjalanan menuju suatu tempat, sesekali bibirnya bergumam mengikuti alunan lagu yang sekarang sedang terputar di radio mobil miliknya.Tak dapat di pungkiri bahwa suasana hatinya memang sangat senang, meskipun tujuannya kali ini adalah hanya mengantar belasan pesanan kudapan dan minuman dari cafenya. Ia bahkan dengan suka rela mengantarkan seluruh pesanan itu sendiri padahal biasanya dia tidak melakukan hal seperti itu.
Well, bukan tanpa alasan dirinya melakukan hal yang seharusnya dilakukan oleh staf cafenya, ini semua dia lakukan untuk bisa bertemu dengan seseorang yang tadi secara pribadi memesan seluruh kudapan dan minuman kepadanya; seorang itu tidak lain adalah Tiffany Hwang, perempuan yang akhir-akhir ini menjadi peran utama dalam mengambil alih seluruh pikirannya.
Sesampai di area gedung Jung Group dan berhasil memarkirkan mobilnya, Taeyeon segera masuk dan menghampiri meja resepsionis yang berada di lobby.
"Selamat sore, saya dari Bluemoon café ingin mengantarkan pesanan atas nama Tiffany Hwang." Ujar Taeyeon.
"Selamat sore, mohon tunggu sebentar saya akan memberitahu pihak yang bersangkutan untuk konfirmasi pesanan." Ucap resepsionis itu yang langsung di angguki oleh Taeyeon dengan senyuman cerah yang masih terpatri di wajahnya.
Salah satu resepsionis itupun segera memegang gagang telepon untuk beberapa saat sebelum kembali mendekati Taeyeon dan berkata,
"Tuan, anda bisa meninggalkan semua pesanan disini karena saya mendapatkan info bahwa sekretaris Hwang masih berada di ruang meeting. Staf kami akan membantu anda membawa pesanan Sekretaris Hwang."
Seketika senyum lebar Taeyeon sirna, ada perasaan kecewa ketika mendengar ucapan dari resepsionis itu. Tujuannya berada disana adalah untuk dapat bertemu dengan Tiffany namun sepertinya itu tidak akan berhasil.
Mau tidak mau, Taeyeon pun mengangguk pasrah kemudian berbalik dan berjalan kembali pada mobilnya untuk mengambil seluruh pesanan di ikuti oleh dua staf dari Jung Group.
Setelah seluruh pesanan sudah berada di tangan staf itu, Taeyeon pun dengan lesu memasuki mobilnya—menyandarkan tubuhnya pada kursi kemudinya lalu menghela nafasnya tanpa sadar mencebikkan bibir karena dia merasa kecewa tidak dapat bertemu dengan Tiffany.
Untuk beberapa saat dia berdiam diri di dalam mobil sebelum akhirnya menyudahi itu semua dan berniat pergi dari sana.
Namun ketika dia baru saja akan menyalakan mobilnya, kedua matanya tak sengaja menangkap seseorang yang terasa familiar baru saja keluar dari mobil lainnya, ia pun menyipit untuk mengetahui orang itu lebih jelas, dan detik kemudian otaknya yang bekerja itupun mengingat seseorang itu.
///
"Yah, ada apa denganmu? Seingatku tadi sebelum meeting kau tersenyum layaknya orang gila tapi mengapa sekarang kau kembali menekuk wajahmu?" Cecar Jessica yang menyadari perubahan mood dari sahabatnya itu.
Keduanya kini berada di dalam elevator khusus eksekutif yang sedang menuju ke lantai 40 agar dapat kembali ke ruangan mereka dan bersiap untuk pulang setelah menyelesaikan meeting yang menghabiskan waktu berjam-jam hingga waktu telah menujukkan sore hari.
"Aniya, gwaenchana." Jawab Tiffany singkat pada Jessica tanpa merubah sama sekali ekspresinya yang terlihat murung.
Hal itu semakin membuat Jessica keheranan, alisnya mengernyit saat mendengar jawaban singkat yang terdengar sangat tidak bersemangat itu apalagi dengan raut wajah Tiffany yang sejak selesai meeting tadi terlihat dalam suasana hati yang tidak bagus, padahal sebelumnya ia sudah kembali tersenyum dan ceria pada sebelum meeting berlangsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract •Yulsic
Fiksi PenggemarPernikahan kontrak yang terjadi antara Jessica Jung dan Kwon Yuri demi keuntungan mereka masing-masing. ❝Bisakah kita bersama untuk waktu yang lama?❞ Warning! ▶[M] / 21+ ▶ Bahasa baku ▶ Gender Switch! For Seme ▶Tidak sesuai real life ▶Hanya imajin...