Chapter 21 - Malaikat Tak Terlihat

2.6K 318 234
                                    


"Kau ingin aku ambilkan minum?" Tanya Yuri setelah mereka berhenti untuk berdansa bersama.

Jessica tersenyum simpul atas perhatian Yuri, dia memang mulai haus setelah berdansa untuk pertama kalinya dengan Yuri. Meskipun dansa yang mereka lakukan tidak menguras tenaga sebab mereka hanya saling mendekap mesra; Yuri yang terus memeluk dan Jessica yang terus menyandarkan kepalanya di dada Yuri bergerak pelan dengan amatir sebab sesungguhnya mereka juga tidak bisa berdansa dan hanya mengikuti irama alunan musik romantis.

—Namun itu saja mampu meningkatkan euphoria masing-masing hingga tanpa sadar mereka sangat menikmati momen itu.

Jessica menggeleng lalu salah satu lengannya semakin mengerat memeluk pinggang Yuri, "Tidak perlu,"

Lalu bertepatan dengan itu kedua mata Jessica melihat seorang pelayan yang membawa nampan yang berisikan minuman yang di sajikan berkeliling untuk membagikan minuman untuk siapa saja yang menginginkan.

"Pelayan itu kurasa membawa apa yang kita butuhkan." Lanjutnya lalu mengisyaratkan untuk pelayan itu menghampiri mereka.

Pelayan yang mengerti bahwa sepasang pengantin memanggilnya itu pun mengangguk lalu melirik pada Sooyoung yang sedang mengobrol dengan para undangan dengan Sunny yang terus berada di sampingnya.

Seketika Sooyoung langsung mengangguk samar setelah itu beralih memandang Eomma-nya yang sedang asik mengobrol dengan beberapa wanita seumuran Eomma-nya beberapa meter jauh darinya.

Perasaan yang sama seperti yang sebelumnya saat dirinya menjalankan rencana Eomma-nya untuk menyakiti bahkan berencana membunuh Jessica kembali hadir; perasaan dilema yang sangat ia benci.

Tanpa sadar dirinya mengeratkan dekapannya di pinggang Sunny menyebabkan wanita yang sedang berbadan dua itu mendongak untuk menatap suaminya.

"Sayang, ada apa?" Tanya Sunny yang melihat perubahan raut wajah Sooyoung.

Sooyoung langsung gelagapan dan kembali mengatur raut wajahnya dengan terseyum sebelum menyaut,

"Mm? Aniya, gwaenchana. Bagaimana dengan dirimu, apa kau lelah?" Tanya-nya balik mengingat sudah beberapa lama mereka berdiri dan itu bisa sewaktu-waktu membuat istrinya lelah sekaligus memang dirinya sedang mengalihkan pembicaraan agar Sunny tidak curiga.

Sunny pun mengangguk, "Iya, aku rasa sekarang aku butuh duduk, kakiku mulai pegal." Ujar sunny.

"Baiklah, ayo kita duduk." Saut Sooyoung mengabulkan keinginan istrinya lalu pamit pada kerabat dan juga kolega yang sejak tadi mengobrol dengannya.

Sedangkan pelayan yang menjadi orang suruhan Sooyoung itupun sudah memberikan dua champagne yang ia bawa pada Yuri dan Jessica.

Jessica tanpa menunggu lama lagi langsung meneguk champagne dengan santai begitu juga dengan Yuri membuat Yoonhye yang ternyata memperhatikan Jessica dari jauh itu menyeringai puas.

Rencananya akan berhasil.




Namun setelah hampir 15 menit telah berlalu, Yoonhye perlahan mengerutkan dahinya menatap heran karena sampai saat ini Jessica tidak menunjukkan reaksi apapun setelah meminum champagne yang telah di campur oleh racun itu dan malah asik mengobrol dengan tamu undangan sambil terus menunjukkan senyum bahagia-nya di pelukan Yuri.

Sooyoung bilang bahwa dia akan memasukkan racun itu ke champagne yang di akan diminum Jessica, namun mengapa sampai sekarang Jessica masih tidak memperlihatkan tanda-tanda bahwa dia sudah mengonsumsi racun itu?

Harusnya beberapa menit setelah racun itu di konsumsi Jessica akan pergi untuk selamanya sebab racun yang ia berikan dosisnya sangat tinggi. Tapi apa ini? dia bahkan masih terus tersenyum bahagia dan terlihat baik-baik saja.

Marriage Contract •YulsicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang