Chapter 43 - You're Mine

2K 227 242
                                    


"Apa yang sedang kau pikirkan, Sica-ya?"

Sebuah celetukan dan sentuhan di kedua pundak Jessica sukses membuat wanita itu tersentak, dengan reflek ia pun menoleh kepalanya pada sumber suara tanpa membalikkan tubuhnya dan menemukan seseorang yang sudah ia hafal suaranya.

"E-eoh?"

Orang itu adalah Kwon Yuri—suaminya yang sedang tersenyum tipis dan mengulang kembali pertanyaannya pada Jessica, "Aku yakin kau sedang melamun, jadi apa yang sedang kau pikirkan?"

Jessica mengalihkan pandangannya pada semula menatap lurus pada gedung-gedung pencakar langit yang bisa ia lihat dengan mudah karena sekarang mereka ada di balkon penthouse-nya. Ia mengesah nafasnya agak kasar, tangannya yang bersidekap itu naik keatas mengusap tangan Yuri yang menyentuh pundaknya.

"Aku tidak melamun." Balas Jessica.

"Maaf tapi kau tidak bisa berbohong dariku. Aku memeperhatikanmu sejak tadi."

Jessica terkekeh pelan, ia tidak tau bahwa Yuri ternyata memperhatikan dirinya, dan ya, ia merasa senang sekaligus malu karena ketahuan berbohong.

"Baiklah, aku ketahuan." Balas Jessica sambil terkekeh canggung.

"Dan apa yang sedang memikirkan apa?"

Pertanyaan yang masih tetap sama dari Yuri perlahan membuat Jessica membalikkan tubuhnya untuk dapat benar-benar bertemu pandang dengan Yuri.

"Maksudku, jika kau ingin membaginya padaku maka aku akan mendengarkanmu, tapi jika kau belum siap maka kau bisa menyimpannya sendiri—seperti apa yang sudah aku katakan sebelumnya." Tambah Yuri dengan bijak.

Sejenak Jessica terdiam dan tenggelam dalam sorot mata Yuri yang teduh itu. Entah mengapa netra itu selalu sukses membuatnya nyaman dan hal itulah yang membuatnya perlahan yakin untuk berbagi dengan Yuri. Ya, ia harus bercerita pada Yuri sebab ia tidak ingin ada tatapan kecewa yang terlukis di sorot mata Yuri seperti tadi malam ketika ia tidak memberitahukan tentang Jung Kwangcheol.

"Aku khawatir kalau Eomma bertemu dengan orang itu, aku bahkan dengan gila membayangkan bagaimana jika saat tadi malam ada Eomma disini, dia pasti akan kembali kacau karena melihat orang itu, untung saja Eomma sejak dua hari yang lalu menginap di rumah Halmoni." Ujar Jessica setelah beberapa saat terdiam dan mulai mengutarakan isi kepalanya.

Sekarang berganti Yuri yang terdiam tidak berkomentar. Ia tau maksud ucapan Jessica yang mengarah pada ayah mertuanya yang tadi malam baru saja muncul, hanya saja saat mendengar kata Ibu mertuanya yang akan kacau jika bertemu dengan ayah mertuanya itu sukses membuat Yuri lebih bertanya-tanya.

Ia masih belum mengerti tentang apa yang sedang terjadi pada keluarga Jessica namun ia juga tidak ingin memaksakan Jessica untuk menjelaskan dan bercerita kepadanya, maka dari itu dia akan menahan rasa penasarannya sampai Jessica siap untuk berbagi dengannya.

"Kau tau, dulu aku pernah menempatkan orang itu sebagai orang yang sangat aku andalkan dalam hidupku, aku sangat mempercayainya, menyayanginya dan menghormati orang itu, dia salah satu duniaku setelah Eomma. Tapi sampai suatu hari; di malam itu saat aku baru saja pulang dari rumah Halmoni, aku melihat bagaimana orang itu seakan berubah menjadi monster yang terus melayangkan pukulan dengan sangat keras pada Eomma, membanting tubuh kecil Eomma hingga tak berdaya dan bercucuran darah," Nafas Jessica terasa tercekat, dan tanpa seizinnya senulir air matanya menetes melewati pipinya.

Lantas Yuri yang melihat hal itu langsung meraih salah satu tangan Jessica untuk ia genggam seakan dia ingin memberikan kekuatan dan ketenangan pada Jessica. Sedangkan tangan satunya membersihkan air mata itu dengan ibu jarinya.

Marriage Contract •YulsicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang