Hai semua maaf ya baru sempet ngelanjutin, kemaren lg fokus ke urusan real lifeku soalnya wkwk🙏🏽
Sebagai gantinya 4000word lebih buat kalian. Siapin diri biar gak bosen baca chapter panjang ini dan sorry kalo ada yg typo wkwk😂
Happy reading semuanya~
WARNING! CHAPTER INI MENGANDUNG KONTEN DEWASA JADINUNTUK YANG DI BAWAH UMUR, MERASA RISIH DAN JUGA TIDAK NYAMAN SILAHKAN SKIP SAJA.
Seseorang itu langsung memejamkan matanya erat-erat dengan kerutan di hidungnya karena merasa telinganya sedikit berdengung saat mendengar suara teriakan yang nyaring mirip lumba-lumba memekakan telinganya, namun dengan cepat ia membungkuk menyadari kesalahannya karena telah membuat Presdirnya terkejut."Apa yang kau lakukan disitu?!" Semprot Jessica dengan perasaan kesal, jantungnya masih berdetak cepat karena rasa terkejutnya dan itu karena dia melihat pengawal pribadinya tiba-tiba saja berdiri tak seberapa jauh darinya.
"Maafkan saya telah mengagetkan anda, Presdir. Saya hanya datang karena terdengar beberapa suara tadi saat saya baru saja akan mengecek sekitar." Ucap Yuri yang menjelaskan alasan mengapa ia ada disini lalu menunduk sekilas sebagai tanda permintaan maaf-nya.
Namun tanpa ia sadari saat dirinya kembali menegak dan memperlihatkan wajahnya, malah membuat Jessica langsung tersadar dan mengernyit dengan memicingkan kedua matanya untuk melihat dengan jeli si pengawal pribadinya itu.
"Astaga! Kenapa dengan wajahmu?!" Satu pertanyaan penuh kekhawatiran yang langsung terlontar tanpa Jessica pikir lagi setelah memastikan penglihatannya benar.
Dia di buat kembali terkejut setelah kemunculan Yuri yang tiba-tiba tadi dan sekarang dia melihat luka di pipi, dahi dan dekat mata, apalagi di sudut bibir Yuri ada bekas darah dan luka sobek kentara sekali.
Yuri langsung menegang dan menelan saliva-nya sedikit susah payah, "S-saya baik-baik saja, Presdir." Begitu jawabnya bermaksud menutupi rasa gugupnya karena atasannya melihat luka yang baru saja dia ciptakan sebelum kembali ke penthouse ini.
Dia langsung merutuki dirinya, bisa-bisanya lupa jika wajahnya masih babak belur dan sialnya malah bertemu dengan Presdir-nya karena rasa penasaran saat dirinya sedang bertugas mengecek seluruh sisi penthouse ini. Dalam hati ia berdoa agar ia tidak terkena kemarahan atau hukuman atau pertanyaan-pertanyaan dari Presdir-nya karena wajah yang sudah menunjukkan sekali jika dia baru saja berkelahi.
"Bagaimana bisa tidak apa-apa? Lihatlah, wajahmu penuh luka! Apa yang terjadi memangnya?! Kau berkelahi dengan siapa?" Tanya Jessica bertubi-tubi. Sekarang dia sudah mirip dengan ibu yang sedang mengintrogasi dan sedang panik karena melihat anaknya yang pulang dengan keadaan muka babak belur seperti habis di kroyok temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract •Yulsic
FanfictionPernikahan kontrak yang terjadi antara Jessica Jung dan Kwon Yuri demi keuntungan mereka masing-masing. ❝Bisakah kita bersama untuk waktu yang lama?❞ Warning! ▶[M] / 21+ ▶ Bahasa baku ▶ Gender Switch! For Seme ▶Tidak sesuai real life ▶Hanya imajin...