Chapter 58 - Tears

986 143 41
                                    

"Mworago?" Alis Jessica sontak bertaut dengan sorot penuh tanda tanya besar.

Tidak, bukan karena Jessica tidak mendengar perkataan Sooyoung yang terlontar dengan intonasi tinggi itu, meski angin di rooftop mencoba untuk beradu dengan suara Sooyoung tapi Jessica masih dapat mendengarnya dengan jelas. Dia menyahut seperti itu karena dia tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan Sooyoung, dia ingin memastikan.

Sooyoung melengos, menghindari tatapan Jessica sekaligus untuk menghela nafasnya kasar sambil memejamkan kedua matanya erat. Dalam hati ia merutuki dirinya sendiri yang baru saja terpancing dan kelepasan untuk membeberkan rahasia yang selama ini ia simpan sendiri.

"Lupakan, terserah kau akan percaya atau tidak. Karena yang pasti, kali ini aku sama sekali tidak ada niatan seperti yang kau tuduhkan kepadaku." Ucap Sooyoung memutuskan sepihak.

Ia tidak ingin membahas lebih jauh maksud perkataannya atau lebih tepatnya tidak untuk sekarang.

"Lalu kena—"

Baru saja Jessica akan kembali menyahuti perdebatan yang kini terjadi, sebuah deringan ponsel mengintrupsi mereka berdua. Deringan itu bersumber dari saku jas milik Sooyoung, sehingga mau tidak mau perdebatan itu harus terhenti karena Sooyoung yang memang sengaja secepat kilat menerima panggilan itu.

"Yeobseyo?" Ucap Sooyoung setelah mendekatkan ponsel ke telinganya.

"Selamat siang, saya dari kepolisian Distrik Seoul, apa benar saya bicara dengan suami dari saudari Lee Sunny?" Pertanyaan yang terlempar dari sambungan telepon itu seketika mengundang sebuah kernyitan di dahi Sooyoung karena yang menelepon dirinya adalah seorang polisi.

"Ya, benar, saya suaminya, bisa saya tahu apa yang sedang terjadi?" Ujar Sooyoung to the point karena firasatnya mulai merasa tidak enak.

"Saya hanya ingin mengabarkan bahwa Istri anda baru saja mengalami kecelakaan tabrak lari dan sekarang sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat."

"M-mwo?"

Informasi dari kepolisian itu sukses membuat seluruh sistem kerja otaknya berhenti, tubuhnya membeku ditempat. Informasi itu bagai palu godam yang menghantam dadanya begitu keras hingga rasanya dia lupa untuk bernafas untuk beberapa detik.

Jessica yang menyadari gerak-gerik Sooyoung menjadi aneh itupun langsung mengernyitkan dahinya, terlebih ketika dia melihat wajah Sooyoung yang menjadi pucat pasi dengan mata yang mulai memerah. Namun, dia tidak bisa untuk langsung menanyakan apa yang kini menjadi sumber penasarannya, dia hanya dapat terdiam dan memperhatikan Sooyoung.

"Saya akan kesana sekarang."

Setelah itu beberapa saat, Sooyoung akhirnya menutup panggilan secara sepihak dan segera berbalik berniat meninggalkan Jessica seorang diri di rooftop. Namun itu semua harus terhenti ketika Jessica meraih lengannya dan sukses membuat Sooyoung menoleh untuk menatapnya.

Jessica tertegun ketika melihat air mata yang mulai mengumpul di pelupuk mata si jangkung. Sepupunya itu terlihat sangat panik dan gelisah sehingga Jessica langsung melayangkan pertanyaan yang terlintas diotaknya.

"Ada apa? Apa yang terjadi?"

"S-Sunny... dia baru saja mengalami kecelakaan." Jawab Sooyoung dengan suara lirih seolah menyatuh dengan hilir angin yang menyapa mereka di rooftop.

Namun untungnya indra pendengaran Jessica masih sangat berfungsi, sehingga dia dapat menangkap suara Sooyoung yang membuatnya tak kalah terkejut.

"Naik ke mobilku sekarang." Ucap Jessica lalu segera menarik Sooyoung pergi dari rooftop itu.

Marriage Contract •YulsicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang