Chapter 16 - Serangan Balik

2.8K 308 182
                                    

Hai semua, maaf ngebuat kalian nunggu lama dan tiba-tiba ngilang. Akhir-akhir ini sulit buat nyempetin nulis dan ngelanjutin ff ini karena ada hal yang aku harus lakuin di real life aku dan itu bakal terjadi selama kurang lebih 1-2 bulan kedepan dan kemungkinan juga aku akan sulit update seperti sekarang. Aku bener-bener minta maaf:((

Tapi kalian jangan khawatir karena ff akan terus berlanjut. Jadi please, aku harap kalian terus setia menunggu kelanjutan dari kisah Yulsic yang aku buat ini.

Happy reading~


Jessica tanpa sadar sudah mengalungkan lengannya di sekitar leher Yuri seakan menarik si marga Kwon itu untuk semakin mendekat dan memperdalam pagutan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jessica tanpa sadar sudah mengalungkan lengannya di sekitar leher Yuri seakan menarik si marga Kwon itu untuk semakin mendekat dan memperdalam pagutan mereka.

"Mmhh." Lenguh Jessica saat Yuri sesekali memainkan lidahnya untuk bertemu dengan milik Jessica.

Entah mengapa hati Yuri terasa bergetar dan jantungnya terus berdetak sangat kencang sekarang, rasanya semua sungguh nyata dan dia tidak lagi membayangkan untuk bisa mencium bibir mantan Presdirnya seperti beberapa waktu lalu, karena malam ini khayalan yang bisa di katakan kurang ajar itu menjadi kenyataan. Dia bisa merasakan bibir lembut dan manis Jessica.

Semua nyata dan rasanya lebih nikmat dari bayangannya.

Kedua bibir mereka terus bergerak walau Jessica sedikit kewalahan mengimbangi lumatan bibir Yuri yang mulai membuatnya merasakan hal aneh di seluruh tubuhnya.

Si Kwon terus mendominasi dengan melumat dan menyesap bibir bawah dan atas Jessica secara bergantian sesekali mempermainkan lidah mereka. Jessica bahkan bisa merasakan bahwa Yuri seperti sangat menginginkannya sekarang.

Hingga kemudian Jessica mulai merasakan paru-parunya terasa sesak dan membutuhkan udara.

Namun Yuri malah terus melumat bibir Jessica, seakan dirinya masih belum puas dan belum ingin berhenti sambil salah satu tangannya yang tadinya menangkup pipi Jessica perlahan turun ke pinggang Jessica lalu meremas lembut disana.

Tubuhnya seketika semakin merinding dan lemas di dekapan Yuri, namun paru-parunya sekarang sedang sangat membutuhkan udara maka dengan terpaksa ia langsung melepaskan pagutan mereka.

Nafas keduanya saling memburu setelah pagutan itu terlepas, dahi mereka masih saling menyentuh hingga mereka bisa saling merasakan hembusan nafas masing-masing, mata Jessica masih terpejam sambil mengatur debaran yang tak normal di jantungnya.

"M-mianhae, aku—" Ucapan Yuri yang menggantung itu terdengar rendah di sela-sela dirinya mengatur nafas.

Kelopak mata Jessica pun perlahan terbuka karena mendengar suara berat dari Yuri, irisnya terpaku pada mata tajam milik Yuri yang ternyata sudah menatapnya sayu.

"Kau... jadi sangat berbeda, Yuri-ah." Saut Jessica lirih, dan itu malah terdengar seksi di pendengaran Yuri.

"Aku tau. Aku hanya... hanya—" Ucapan Yuri terhenti, lidahnya seketika keluh untuk mengutarakan hal aneh yang ia rasakan, hal aneh yang membuatnya menginginkan lebih. Dia mengulum bibirnya sambil merutuki pikiran-pikiran gila yang harusnya tidak ia pikirkan sekarang.

Marriage Contract •YulsicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang