Pernikahan kontrak yang terjadi antara Jessica Jung dan Kwon Yuri demi keuntungan mereka masing-masing.
❝Bisakah kita bersama untuk waktu yang lama?❞
Warning!
▶[M] / 21+
▶ Bahasa baku
▶ Gender Switch! For Seme
▶Tidak sesuai real life
▶Hanya imajin...
"Selamat pagi Eomma," Ucap Yuri sambil tersenyum getir menatap Heekyung yang masih di temani oleh alat-alat medis.
Sudah hampir seminggu ini Yuri tidak menengok Heekyung. Seperti biasa, ia akan selalu membawa sebuket bunga matahari dan langsung menaruhnya di vas yang ada di atas nakas sebelah brankar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelahnya, Yuri pun menduduki kursi yang ada di sebelah brankar sembari merapikan selimut yang menyelimuti tubuh Heekyung agar terus terasa hangat.
"Maaf, hampir seminggu ini aku tidak menengokmu, Eomma." Ucapnya lagi, dia sudah biasa tidak menerima sautan dari semua perkataannya selama satu tahun ini.
Tapi itu tidak membuatnya sedih sebab bercerita dengan Heekyung membuat Yuri merasa bahwa ia kembali di beri harapan, harapan yang ia ciptakan untuk suatu saat Eomma-nya dapat bangun dari koma.
"Eomma, aku sudah menikah dengan seorang wanita yang sangat cantik," Tangannya sekarang menggenggam lembut tangan kanan Heekyung.
Tanpa Yuri sadari senyumnya merekah lebar dan bersemangat saat sedikit membicarakan tentang Jessica pada Heekyung.
"Walaupun dia terkesan sangat dingin seperti Ice princess? Ani, ani, lebih tepatnya Ice Queen. Tapi ternyata sifat aslinya sangat berbanding terbalik dengan apa yang orang liat. Eomma pasti akan menyukainya."
"Oh iya, dia juga wanita yang sangat hebat, Eomma. Dia seorang Pemimpin dari perusahaan Jung Group. maka dari itu ia masih belum bisa ke mari karena dia sangat sibuk. Eomma harus bersabar sebentar ya?"
Yuri terus mengoceh tentang bagaimana hari-hari yang ia lewati layaknya sedang mengobrol dengan Heekyung yang selalu meresponnya walaupun kenyataannya Eomma-nya itu sampai sekarang masih terus menutup matanya di atas brankar.
Hingga cerita yang ingin ia sampaikan sudah habis, dia memilih untuk duduk di sebuah sofa yang juga ada di ruangan VIP itu lalu meraih sebuah koran yang selalu di perbarui setiap hari di rumah sakit ini untuk ia baca.
Sejenak ia hanyut dalam membaca setiap kata yang ada di dalam koran itu hingga tanpa sengaja ia membaca berderet-deret lowongan kerja yang tertulis di koran, hal itu sontak langsung menghentikannya.
"Aigoo, pantas saja aku merasa aneh sejak bangun hari ini." Gumamnya menggaruk pelipisnya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali, "Ternyata karena aku sekarang adalah seorang pengangguran dan tak memiliki aktivitas sama sekali."
Dia pun kembali melirik pada beberapa lowongan kerja yang tertera disana lalu berdecak, "Sial, aku juga tidak bisa bekerja seperti ini semua, itu pasti bisa mempermalukan Jessica." Ujarnya lagi saat membaca lowongan yang hanya di penuhi oleh pekerjaan pegawai, tukang bersih-bersih, pelayan restoran, dan lain sebagainya.