Ini adalah hari pertamanya kembali di percayai untuk menjaga salah satu klien yang kemarin telah menyewa jasa dari perusahaan keamanan yang menaunginya setelah seminggu yang lalu dia menyelesaikan kontraknya untuk bekerja dengan salah satu pejabat yang ada di Korea.
Maka, disinilah alasan dia menginjakkan kakinya—di lobby sebuah gedung yang sangat terkenal di negara ini.
Beberapa pengawal yang berjaga dengan setelan jas yang sama dengannya sekilas menyapa dengan mengangguk kecil karena mereka saling mengenal— tentu saja karena mereka berada di perusahaan keamanan yang sama.
Ia pun melangkah untuk mendatangi meja resepsionis.
"Selamat pagi, ada yang bisa kami bantu?" Sapa seorang resepsionis saat seorang pria berpakaian rapi lengkap dengan jas-nya sudah berada di hadapannya.
"Bisa saya bertemu dengan sekretaris Hwang?" Ucap Pria itu.
"Maaf, kalau boleh tau ada keperluan apa?"
"Saya akan bekerja menjadi pengawal pribadi Presdir." Jawabnya.
"Oh, anda sudah di tunggu di lantai 40," Saut Resepsionis iku dan mengarahkan tangannya ke sebuah lift. "Silahkan."
Ya, Pagi tadi saat Tiffany baru saja datang menginjakkan kakinya di gedung pusat Jung Group, dia langsung berpesan pada resepsionis yang berjaga jika ada seseorang yang datang menemuinya beralasan untuk menjadi bodyguard yang telah di kontrak langsung saja untuk di arahkan ke ruangannya—lantai 40 dimana lantai yang khusus untuk Presdir dan sekretaris Jung Group saja.
"Ah, Ne, Khamsahamnida." Ucap Yuri menunduk sekilas lalu segera menuju lift yang kebetulan juga terbuka.
Beberapa pasang mata yang sedang menaiki lift itu menatap pria yang baru saja masuk kedalam lift—terkhususnya para wanita yang menatapnya dengan pandangan terpesona, bahkan ada juga yang terang-terangan berbisik kepada temannya saat melihat pria yang baru saja masuk itu.
Namun pria ini hanya bersikap mengabaikan saja dengan menampilkan wajah datarnya, karena ia juga tidak mungkin menegur atau memarahi wanita-wanita itu. Itu adalah hak mereka karena mempunyai mata untuk melihat jadi pikirnya itu wajar saja.
Lagipula, wanita-wanita itu satu per satu keluar saat lift sudah berada di lantai yang mereka tuju. meninggalkan dirinya yang lanjut naik sampai ke lantai paling atas.
Ting!
Bermasaan dengan bunyi itu, pintu lift pun terbuka dan dengan segera pria itu langsung keluar karena memang ini indikator keterangan menunjukkan dia sudah berada di lantai 40—lantai paling atas dari gedung ini.
Dia pun langsung melangkah saat matanya langsung tertuju pada seorang wanita yang berdiri beberapa meter di depannya.
"Annyeonghaseyo. Kwon Yuri-imnida. Saya yang di utus untuk mengawal Presdir dari Group Jung." Sapa dirinya membungkuk dengan sopan.
"Ya aku sudah tau, aku Tiffany Hwang, salah satu sekretaris Jung Group dan aku sudah menerima profil yang telah di kirimkan oleh agensimu." Ucap Tiffany tersenyum ramah dan Yuri akui itu adalah senyuman paling manis sampai-sampai membuatnya tanpa sadar ikut tersenyum.
"Kalau begitu, ayo ikut aku untuk bertemu Presdir Jung." Lanjut Tiffany yang langsung di ikuti oleh Kwon Yuri.
"For your information, di lantai ini hanya ada ruangan Presdir dan dua ruangan sekretaris yaitu aku Tiffany Hwang dan satu lagi bernama Kim Hyoyeon."
"Ya, terimakasih informasinya sekretaris Hwang." Balas Yuri lalu dia melihat Tiffany mengetuk dua pintu besar di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract •Yulsic
Fiksi PenggemarPernikahan kontrak yang terjadi antara Jessica Jung dan Kwon Yuri demi keuntungan mereka masing-masing. ❝Bisakah kita bersama untuk waktu yang lama?❞ Warning! ▶[M] / 21+ ▶ Bahasa baku ▶ Gender Switch! For Seme ▶Tidak sesuai real life ▶Hanya imajin...