Chapter 1 - Resiko

4.9K 330 96
                                    


Langit mulai berganti warna orange akibat matahari yang mulai ingin menyembunyikan dirinya, sore ini cukup indah karena prediksi cuaca yang berkata hari ini akan cerah dan bebas dari langit mendung apalagi hujan lebat. Semua orang sedang melakukan aktivitasnya seperti biasa. Tak terkecuali wanita yang sedang menikmati langit yang indah saat sore hari seperti ini sejak 10 menit yang lalu.

Dia adalah Jessica Jung; Presdir sekaligus pewaris tunggal dari kerajaan bisnis Jung Group. Kekayaannya bahkan tidak bisa di nalar oleh orang awam. Bisa di bilang dia di nobatkan sebagai wanita paling kaya di seluruh Asia.

Dia ada di sini; di atas rooftop gedung pusat Jung Group yang terletak kota Seoul, sedang menikmati secangkir tehnya yang sudah di campuri oleh madu sesuai dengan apa yang dia inginkan tadi sebelum dirinya menginjakkan kakinya di rooftop ini.

Sunyi, hanya semilir angin yang sibuk menerbangkan helaian surai kecoklatannya. dia sering disini untuk sekedar mengistirahatkan fisik, akal dan mentalnya akibat kesibukkan sebagai presdir dari kerajaan bisnis Jung Group.

Bisnis Jung Group bergerak di banyak bidang seperti; kontruksi, manufaktur, property, elektronik, bahan bakar, distribusi, telekomunikasi, maskapai dan masih banyak lagi. Bisa di bayangkan bagaimana Jung Group merajai dunia bisnis?

Dunia serasa di genggamannya karena kekuasaan yang ia miliki sekarang, namun hal itu juga yang terkadang membuatnya cukup lelah. Memainkan otak, mengeluarkan tenaga demi menjaga agar kerajaan bisnis yang sudah turun menurun ini tetap menjadi yang terbaik. Hingga mengharuskan dirinya untuk sedikit beristirahat dan berakhir di sini.

"Nyaman-nya." Gumam si marga Jung itu. Ya, ini adalah tempat favoritnya saat kepalanya sudah penuh dengan seluruh kesibukannya jika ia di gedung ini.

Walaupun ruangannya bahkan sudah di design secara maksimal agar dirinya bisa senyaman mungkin disana. Sayangnya, tetap saja, dia juga manusia biasa yang butuh udara segar seperti ini.

Namun perasaan tenangnya itu hilang ketika sebuah belati yang tajam dan mengkilat sekarang sedang menempel di lehernya. Bergerak sedikitpun belati itu pasti sukses menggores lehernya yang putih mulus tanpa celah.

"S-siapa kau?!" Tanya Jessica dengan suara yang berusaha untuk tidak bergetar. Cangkirnya yang sedari di pegang itu sudah terjun bebas ke bawah karena terkejut.

Orang yang ada di belakang Jessica sambil menodongkan sebuah pisau itu tidak menjawab.

"Yah! Kau sadar dengan apa yang kau lakukan?! Aku Jessica Jung! Berani-beraninya kau melakukan ini padaku!" Pekik Jessica, kedua iris matanya melirik ke belakang berusaha melihat siapa bajingan tengik yang berusaha mencelakainya namun ia tidak bisa.

"Siapa yang menyuruhmu?!" Pekiknya lagi.

Namun lagi-lagi pekikan Jessica seperti terbang bebas tanpa sautan.

"Ku bilang siapa yang menyuruh—Akh!" Erang Jessica tiba-tiba saat merasakan perih di lehernya, belati itu sedikit menggores kulit mulusnya.

"Kau akan menyesalinya, aku tidak akan biarkan kau hidup setelah ini!" Desis Jessica sambil menahan perih yang ia rasakan.

"Maaf, tapi anda akan lebih dulu ke akhirat." Saut bajingan itu dingin, berbisik di sebelah telinga kanan Jessica.

Jessica langsung memejamkan kedua matanya, dia sangat takut sekarang. Dia tidak ingin mati sia-sia hanya di tangan sampah seperti ini.


DOR!




"Akh!"



"Jessica, kau baik-baik saja?" Tanya pria berjas rapi itu dengan keadaan panik. Dia berlari untuk mendekat pada sang atasan.

Marriage Contract •YulsicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang