Chapter 28 - Lies

1.8K 286 219
                                    

Masih ada yg baca ff ini? 👉🏼👈🏼


 Yuri menghela nafasnya seraya bersandar pada sofa ruang santai di lantai dua dari rumah milik Taeyeon, sesekali dirinya meminum ice americano yang sempat ia beli di café milik Taeyeon yang tepat berada di lantai bawah rumah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Yuri menghela nafasnya seraya bersandar pada sofa ruang santai di lantai dua dari rumah milik Taeyeon, sesekali dirinya meminum ice americano yang sempat ia beli di café milik Taeyeon yang tepat berada di lantai bawah rumah ini.

Siang ini dia sedang menunggu Taeyeon untuk datang sebab sahabatnya itu katanya memang sejak kemarin sedang menginap di rumah orang tuanya.

Tanpa sadar suasana yang sepi seperti ini membuatnya kembali memikirkan tentang beberapa pemikiran yang terus menganggu kepalanya.

Dari mulai perasaannya yang semakin lama semakin bertumbuh untuk Jessica, lalu keadaannya yang beberapa minggu ini menjadi pengangguran dan berakhir pada kejadian beberapa minggu yang lalu yaitu saat Jessica memaksanya untuk menerima credit card itu.

Jujur saja, dia masih terasa sangat berat menerimanya. Bukan, bukan karena merasa tersinggung atau marah karena perlakuan seperti itu, hanya saja dia tidak enak dengan segala kebaikan yang ia terima dari Jessica.

Namun semuanya sudah terjadi, layaknya seperti di hipnotis Yuri dengan pasrah berakhir menuruti kemauan Jessica untuk tetap menerima kartu itu.

Yuri kembali menghela nafasnya lagi, dia harus secepatnya menemukan jalan keluar agar tidak terlalu merepotkan Jessica. Maka dari itu, ia datang kemari berharap Taeyeon dapat membantunya menemukan solusi.

Lalu setelah hampir 30 menit si marga Kwon itu berada di sana sibuk dengan pikirannya sendiri, tak lama terdengar suara password di masukkan dan pintu pun terbuka menampilkan manusia berkulit pucat yang sedari tadi ia tunggu.

"Kenapa lama sekali? Kau sudah seperti siput saja." Sindir Yuri setelah melihat sosok Taeyeon masuk dengan membawa beberapa tas belanjaan menuju ke dapur.

"Mian, aku sekalian mampir ke supermarket, persediaan makananku habis." Balas Taeyeon dari arah dapur.

Setelah membalas sindiran itu, Taeyeon mulai mengeluarkan isi tas yang ternyata adalah berisi beberapa kotak persediaan makanan rumahan yang di bawakan oleh sang Eomma lalu makanan instan beserta beberapa minuman, air mineral, soda dan alchohol yang baru saja ia beli di supermarket.

Dan Yuri hanya mendengus cuek mendengar jawaban Taeyeon tanpa berniat membantu sahabatnya yang sedang menata barang-barangnya di dapur.

Untuk beberapa saat mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing hingga manusia berkulit pucat yang masih tidak mengetahui tujuan sahabatnya itu menemuinya malah melanjutkan ucapannya.

"Yah, aku hampir lupa," Celetuknya mengundang atensi penuh dari Yuri untuk menoleh padanya,

"Semalam Byeokjun menghubungiku, dia bilang ingin meneraktir kita nanti malam sebagai perayaan sebentar lagi dia akan menikah."

Marriage Contract •YulsicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang