Selamat membaca!
Jisoo menarik Suho ke kamar mereka. Kemudian ia menutup pintu.
Jisoo natap tajam Suho. "Kamu sadar gk sih, apa yang udah kamu lakuin tadi?!" Nafas Jisoo terengah-engah.
"Kamu harus ingat, Soovin anak kamu! Darah daging kamu!"
"Dimana hati kamu!!" Ia menunjuk dada Suho dengan telunjuknya.
Kali ini Jisoo benar2 marah. Dia tak habis pikir dengan perilaku suaminya ini. Segitu teganya dia mencaci anaknya, bahkan sampai menyamakan Soovin dengan hewan?!
"Jisoo, kamu hanya belum tau aja gimana kelakuan anak itu! Dia itu, gk sebaik yang kamu pikir!" Suho mencengkram bahu Jisoo kuat.
"Kalau pun dia anak nakal, kamu gk ada hak buat bicara sekasar tadi kan?! Kamu ayahnya! Papanya!!"
"Seharusnya kamu ngelindungin dia!" Jisoo melepaskan cengkraman tangan Suho.
"Buat apa aku ngelindungin anak yang udah merenggut nyawa Irene?! Buat apa??!!!" Emosi Suho sudah diambang batas.
Jisoo tak sakit hati saat Suho mengatakan itu, karna sebelum ia hadir di kehidupan pria ini, Irene lah yang lebih dulu singgah di hidup suaminya, sampai suatu insiden terjadi dan merenggut nyawa wanita itu. Yang menjadi permasalahan Jisoo adalah, perlakuan Suho yang tak wajar pada Soovin.
"Kejadian itu, bukan salah Soovin Suho!!"
"Kamu tau dari mana? Hah? Itu perbuatan anak biadap itu! Karena dia, aku harus kehilangan Irene! Karena dia aku harus kehilangan istri aku!!" Suho menepuk dadanya kasar.
Jisoo menggeleng kepala tak percaya. "Aku memang gk ada bukti tentang itu semua. Tapi, yang harus kamu tau, seorang anak berusia 5 tahun, gk akan pernah berpikir untuk membunuh! Terlebih membunuh ibunya sendiri!!"
Suho menghela. Kemudian ia menatap istrinya. "Sudah lah! Aku tak ingin kita bertengkar hanya karena anak sialan itu!" Suho lebih memilih untuk berjalan keluar kamar.
Jisoo hanya bisa pada pintu, yang sudah tertutup itu. Meninggalkan dirinya sendiri di kamar besar itu.
"Jangan terlalu membencinya Suho... Aku takut suatu saat nanti, kamu menyesal dengan perbuatan kamu selama ini kepada Soovin." Ucap Jisoo lirih.
Soovin duduk di kursi yang tersedia di depan minimarket. Ia baru keluar dari minimarket untuk sekedar membeli minuman kaleng dingin, yang akan ia gunakan untuk mengompres pipi bekas tamparan Suho tadi.
Sudah beberapa kali gadis itu menghela nafas panjang, semenjak ia duduk di kursi itu.
Hatinya masih sakit, saat dimana Suho menyamakannya dengan binatang.
Hey, ayolah!
Anak mana yang tidak sakit hati saat orang tuanya, terlebih ayahnya menyamakannya dengan seekor binatang?
Ia menghela. "Hidup gw kenapa gini amat sih..?"
"Dosa gw sebanyak apa, sampai Tuhan ngasih gw cobaan hidup kayak gini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother~NCT~ [END]✓
Fanfiction"Seharusnya Lo gak ngomong gitu ke papa!"-Taeyong. "Siapa Lo bisa ngatur hidup gw?!"-Soovin. "Kita semua peduli sama kamu Vin..."-Jaehyun. "Peduli?? Cih!! Gk usah sok peduli sama gw! Mending Lo semua urusin adek ke sayangan Lo pada!!"-Soovin. [ COMP...