Chapter 18

7.6K 876 165
                                    

Selamat membaca!






Plak!

Plak!

Bugh!

Hadiah yang didapatkan Soovin, saat ia baru sampai di rumahnya.

Pasti kalian tau, apa penyebab kenapa Soovin dipukul seperti ini.

"Apa kamu gk bisa jaga adek kamu, ha??!" Bentak Suho.

Ia sudah melayangkan tamparan serta tendangan pada Soovin, yang membuat gadis itu terduduk dilantai, dengan tangan yang memegang bagian perut yang ditendang oleh Suho.

"Lihat sekarang Soohyun! Lihat!! Badannya dia sekarang sakit!!" Suho menunjuk Soohyun, yang sekarang terdiam membisu disamping Doyoung dan Taeyong.

Soovin pikir, ayahnya akan pulang kerja saat malam hari. Karena biasanya begitu. Tapi, kali ini beda. Ayahnya sepertinya tidak berangkat ke kantor. Padahal Soovin sudah mempercepat jam pulangnya, agar ia bisa mengurung diri saja di kamar.

Di rumah ini, hanya terlihat Doyoung dan Taeyong saja. Yang lain entah di mana sekarang keberadaannya. Bahkan Jisoo pun tak terlihat. Hari ini, Soovin sangat menginginkan keberadaan Jisoo sekarang, untuk sekedar mengehentikan kekerasan Suho.

Suho berjalan mendekat pada Soovin. Ia menarik rambut Soovin agar ia kembali berdiri.

Plak!

"Kamu memang tidak becus jadi seorang kakak!!"

Plak!

"Saya menyesal punya anak seperti kamu!!"

Kedua sudut bibir Soovin sudah luka, hingga mengeluarkan sedikit darah.

Siapa pun, tolong Soovin. Anak itu membutuhkan pertolongan sekarang!

"M-ma.. af.." ucap Soovin lirih dengan nafas yang tersengal-sengal.

"MAAF KAMU BILANG??!! MAAF??!!!" teriak Suho.

Bugh!

Satu tendangan mendarat dengan mulus di perut gadis itu. Soovin terpental cukup jauh. Air matanya tak bisa ia bendung lagi. Sekarang, seluruh badannya sakit. Ingin rasanya ia berteriak di depan Suho, mengatakan bahwa badannya pun sakit. Bukan hanya badan Soohyun.

Doyoung sudah menunjukkan beberapa eskpresi wajah, saat ia melihat Suho menghajar Soovin habis-habisan. Tapi, tak ada sedikitpun niatan untuk membantunya. Sedangkan Taeyong, dia hanya diam saja menyaksikan itu. Seolah ini adalah film bergenre action.

Suho mendekat lagi pada Soovin. Ia jongkok, dan menarik rambut Soovin kasar, hingga gadis itu mendongak. Suho bisa dengan jelas melihat air mata Soovin yang sudah bercucuran. Tapi, hatinya tak tersentuh sedikit pun.

"Jangan pernah coba2 untuk mengadu pada Jisoo tentang semua ini! Jika kamu berani mengadu, berarti kamu menginginkan saya dengan Jisoo bertengkar!" Ancamnya.

Soovin terdiam. Rasanya kepalanya ingin copot saja. Ini sungguh menyakitkan. Ia tak berbohong.

Dengan tidak punya hatinya ia menghempaskan kepala Soovin kasar.

Step Brother~NCT~ [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang