Jam sudah menunjukkan pukul 21.30 p.m, namun Mark, Jeno, dan juga Jaemin belum juga kembali.
Membuat seisi rumah khawatir. Sebab, mereka 3 yang bertugas mencari Soovin, belum juga pulang.
"Mereka bertiga, kemana sih?" Taeil bertanya dengan raut cemas.
"Udah jam segini lagi." Johnny melirik jam dinding.
Taeyong mengeluarkan ponselnya, dari saku celana training nya. "Biar gw coba ngehubungi mereka lagi." Katanya.
"Aduhh, tuh 3 bocah bener2 dah. Udah tau keadaan lagi kayak gini." Yuta menghela nafas.
Ponsel Ten bergetar. Dia mengecek layar ponselnya, kemudian menunjukkannya pada yang lain.
"Jeno nelpon." Katanya.
"Jawab, buru." Ujar Johnny.
Ten mengangguk, dan menjawab panggilan itu.
"Lo ber3 di mana, ngab?" Ten sudah meluncurkan pertanyaan saja.
Keningnya mengernyit.
"Hutan? Ngapain Lo ber3 ke sana??"
"Ha? Emang di sana ada jalan ke hutan? Perasaan, gw udah 3 kali ke sana, tapi gk ada tuh nemu jalan setapak."
Ten mengangguk kecil.
"Oke. Kita otw sekarang. Lo ber3 tungguin. Jangan kemana2!"
Panggilan terputus.
"Gimana, bang?" Tanya Haechan.
Ten menggaruk belakang kepalanya. "Katanya mereka di hutan gitu."
Yuta mengernyit. "Hutan? Hutan yang mana? Hutan banyak ya, di daerah sini!"
"Di lokasi jatuhnya hp Soovin. Kan itu kanan kirinya pohon2 lebat. Kata si Jeno, dekat motornya Jaemin ada jalan setapak."
"Ya udah, mending kita ke sana sekarang." Kata Doyoung.
Lelaki itu sudah mengambil kunci mobil dari atas meja.
Taeyong cukup sedikit terkejut dengan reaksi yang di keluarkan oleh Doyoung. Tapi, dengan segera dia menepis segala pikiran buruk dari benaknya.
"Kita ke sana, tapi jangan semua." Kata Taeil.
Kun mengangguk. "Iya, yang di bilang bang Taeil benar. Kalau kita rame2 ke sana nya, malah rusuh. Entar di kira kita mau tawuran lagi."
"Yang ke sana, gw, Taeyong, Jaehyun, Johnny, Yuta, Kun, Lucas, Ten, sama bang Taeil aja." Doyoung menunjuk mereka satu persatu.
"Lah? Gw kagak ikut bang?" Haechan nunjuk dirinya.
Doyoung menatap Haechan. "Gk, Lo di rumah aja. Lo udah bonyok gitu, jadi gk usah memperparah wajah Lo. Gw yakin, pasti ada bahaya yang lagi nunggu kita."
"Kenapa gitu?? Gw ikut lah bang! Lagian kalaupun entar nih, muka makin bonyok, biarin aja. Orang muka gw, bukan muka Lo!" Protes Haechan dengan nada kesal.
"Gk usah bertingkah Lo Chan. Lo di sini aja. Gk usah memaksakan diri." Taeyong.
Haechan mendelik kesal. "Gw gk memaksakan diri! Emang kemauan gw aja!"
"Apa susahnya sih, tinggal ikutin gw?" Sambung nya.
Taeil menghela nafas capek. Emang anggota keluarga nya tidak akan pernah berjalan tanpa sebuah keributan.
"Udah, si gembul di ikutin aja. Takutnya karena gk di ikuti malah gantung diri nih anak." Katanya.
Doyoung berdecak. "Yodah, buru! Ngabisin banyak waktu bener Lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother~NCT~ [END]✓
Fiksi Penggemar"Seharusnya Lo gak ngomong gitu ke papa!"-Taeyong. "Siapa Lo bisa ngatur hidup gw?!"-Soovin. "Kita semua peduli sama kamu Vin..."-Jaehyun. "Peduli?? Cih!! Gk usah sok peduli sama gw! Mending Lo semua urusin adek ke sayangan Lo pada!!"-Soovin. [ COMP...