Chapter 63

6.6K 1.1K 239
                                    


Dengan nafas tersenggal-senggal Mark memasuki kediaman keluarga Kim. Melihat ruang tamu yang kosong, Mark segera berlari ke ruang tengah.

"Bang Doy!"

Doyong yang dipanggil semua yang menoleh melihat Mark.

"Lho, Mark? Ada apa? Tumben datang ke sini?" Tanya Doyoung heran.

"Kalian harus percaya sama gue!"

Lukas yang sedang memakan kripik singkong menatapnya dengan bingung. "Percaya apa'an sih, Markonah?"

Mark menatap satu-persatu saudara-saudaranya yang kini tengah menatapnya dengan penuh keheranan.

"Soovin masih hidup. Gue lihat dia tadi, di taman dekat apartemen gue." Ucap Mark dengan penuh keyakinan.

Taeil menghela nafas panjang. Lagi-lagi Soovin. Bukannya Taeil tidak suka jika mereka membahas tentang Soovin. Hanya saja dalam satu bulan ini, mungkin dia sudah mendengar ribuan kali nama Soovin dari mulut para saudaranya.

"Mark lo ga usah ngadi-ngadi deh. Ga baik lo bilang orang yang udah tiada masih hidup." Tegur Taeil.

Mark menggeleng keras. "Enggak bang! Gue beneran lihat dia,di taman dekat apartemen gue!" Seru Mark.

Taeyong ikut menghela nafas seperti Taeil tadi. "Mark kalau lo emang lagi kangen sama Soovin, lo nggak harus bilang kalau Soovin masih hidup."

"Kalau mama dengar, lo nyebut-nyebut nama Soovin, itu pasti bakalan buat mama sedih." Lanjutnya.

Mark menghela nafas kasar, dia mengacak rambutnya sebentar. Dia sudah menduga bahwa saudara-saudaranya tidak akan mungkin percaya padanya.

"Kalau kalian nggak percaya sama gue, kalian bisa temuin sahabat-sahabatnya Soovin. Kalian bisa langsung tanya ke mereka. Karena tadi gue ngelihat Soovin, bareng sahabatnya di taman dekat apartemen gue."

"Buat apa kita tanya sama mereka? Mereka juga tahu Mark kalau Soovin udah pergi ninggalin kita." Kun menimpali.

Mark mengusap wajahnya kasar. "Sekali ini aja kalian percaya sama gue. Gue nggak bohong Bang."

"Dengan lo yang kayak gini, lo udah sama kayak Daniel. Menganggap Soovin masih hidup padahal dia udah tenang di sana." Yuta berucap dengan sorot mata sedih.

"Kenapa sih kalian ga percaya sama gue? Gue nggak mungkin bohong sama kalian, apalagi ini menyangkut Soovin." Mark terus berusaha menyakinkan mereka.

"Stop bang! Lo udah kelewatan. Kita semua lagi berusaha buat mengiklaskan soovin Bang. Tolonglah, lo jangan berulah kayak gini. Yang ada kita malah makin sedih bang." Jeno berucap setelah dia tak sengaja melihat ekspresi wajah Jaemin yang sudah berubah. Padahal tadi lelaki itu masih tertawa terbahak-bahak dengan Haechan, dan Lucas.

Mark berang. "Terserah!"

"Terserah kalian mau percaya atau enggak. Yang pasti, gue yakin kalau Soovin masih hidup. Dia cuma menghindar dari kita."

Mark pergi dari rumah itu dengan perasaan kesal. Apa susahnya sih, untuk mereka percaya pada ucapannya? Mark juga tidak bodoh! Dia tidak mungkin mengada-ada.

'Lihat aja, gue pasti bawa Soovin ke hadapan kalian semua.'-batin Mark.













"Gila!! Hampir aja kita ketahuan sama Mark." Seonbin menghela nafas lega.

Mereka berempat sudah berada di dalam mobil Seonbin. Tadi tak sengaja mata Taeri melihat sosok Mark. Untung saja tadi mereka bisa langsung dengan cepat pergi dari situ. Jika tidak semua apa yang sudah dilakukan oleh Soovin selama sebulan ini akan sia-sia.

Step Brother~NCT~ [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang