Suasana rumah keluarga Kim malam ini hening. Semua berkumpul di ruang tamu. Dan yah, berkumpul nya mereka di ruang tamu karena masalah Chenle dan Jisung yang pulang2 bawa luka.
Jisoo kaget saat baru pertama kali liat wajah si Jisung. Pengen nangis aja dia. Tapi, gk jadi soalnya keburu si Jisung bilang, kalau luka2 di wajahnya hasil dari dia diamuk sama pacarnya. Padahal Jisoo tau betul Jisung gk punya pacar. Pacar dari mana, dekat sama cewek aja dia udah ketar-ketir gk karuan.
"Gimana Jungwoo pencarian orang yang udah ngeroyok Chenle dan Jisung?" Tanya Suho pada Jungwoo.
Jungwoo menggeleng. "Belum ketemu pah. Sulit buat cari tahu nya. Karena saat Jisung dan Chenle di keroyok gk ada orang yang lewat. Jadi kita gk punya clue pah."
Suho menghela. Kepalanya rasanya ingin pecah saja. Di kantor lagi ada masalah, di tambah si duo tuyul kena keroyok gini. Dia juga harus ekstra lebih perhatian ke Jisoo.
Sekarang Suho tau, lebih baik punya anak cewek banyak, ketimbang anak cowok.
"Lele sama icung emang benar gk ada musuh?" Tanya Jisoo.
"Ih, si mama! Kan adek udah bilang, kita berdua itu gk punya musuh! Sampe berbusa nih, mulut adek dari tadi ngomong gini terus!" Kata Jisung kesal. Pasalnya, Jisoo udah menanyakan pertanyaan tersebut sebanyak 157 kali. Iya, Jisung saja sampai menghitungnya.
"Ya trus, kalau emang gk ada kenapa wajah Lo berdua bisa bonyok gini?" Lucas menunjuk wajah duo tuyul.
Yuta langsung menoleh ke Jeno. "Jen! Lo sama pasukan Lo akhir2 ini ada cari masalah gk sama orang lain?" Tanya Yuta.
"Gk ada bang! Lo dari tadi nanya itu mulu dah perasaan!" Bukan Jeno yang jawab, tapi si Haechan dengan wajah kesalnya.
Yuta berdecak. "Selow dong, selow! Gw cuma nanya kali."
"Iya, cuma nanya! Tapi nanya nya udah 30 kali!" Sindir Haechan.
Winwin menghela nafas panjang melihat kelakuan dua manusia abstrak si hadapannya ini. "Udah lah.. itu aja di permasalahkan. Sekarang kita lagi cari tahu orang yang udah ngeroyok mereka."
"Pah, papa gk ada musuh kan?" Tanya Jisoo. Ia cuma takut Suho punya musuh. Apalagi jaman sekarang banyak perusahaan yang iri sama perusahaan lain, karna perusahaan lain lebih terkenal dan maju dari perusahaan mereka. Bisa jadi kan, musuh Suho nyuruh seseorang buat luka'in keluarganya dia?
"Gk ada mah.. gk mungkin. Sekarang aja perusahaan lagi ada masalah." Suho.
Di sisi lain Soovin terlihat sedikit gusar. Pikiran nya langsung tertuju sama geng motor sialan itu. Dia yakin, 100% mereka yang melakukan ini.
Pokoknya dia harus segera menyelesaikan masalah ini sebelum Suho mengetahui semuanya. Jika Suho sudah mengetahui segalanya, maka habis sudah riwayat Soovin.
Soovin bangkit dari duduknya. Semua autensi tertuju pada gadis itu.
"Mau kemana kamu?" Tanya Suho dengan wajah datarnya.
"Kamar." Jawab gadis itu singkat.
"Kamar?? Apa itu tindakan yang sopan?? Apa kaut tak bisa melihat, seluruh anggota keluarga masih di sini? Hah?" Suho terlihat kesal.
Soovin memejamkan matanya. Ia berusaha mengontrol emosi nya. "Memangnya jika saya berada di sini, itu akan membantu mencari tahu siapa oknum yang sudah ngeroyok mereka? Lagian, sedari tadi anda tak ada meminta pendapat saya soal masalah ini. Anda hanya berbicara pada yang lainnya, kecuali saya sendiri."
"Saya tidak tau, dosa apa yang saya perbuat sampai saya harus memiliki seorang anak seperti dirimu!" Ketus nya.
"Em.. kak Soovin, kakak kan sering berantem sama geng2 motor gitu. Apa jangan2 yang ngeroyok Chenle sama Jisung, itu musuh Kakak?" Tanya Soohyun dengan wajah sok polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother~NCT~ [END]✓
Fiksi Penggemar"Seharusnya Lo gak ngomong gitu ke papa!"-Taeyong. "Siapa Lo bisa ngatur hidup gw?!"-Soovin. "Kita semua peduli sama kamu Vin..."-Jaehyun. "Peduli?? Cih!! Gk usah sok peduli sama gw! Mending Lo semua urusin adek ke sayangan Lo pada!!"-Soovin. [ COMP...