Chapter 50

7.3K 1.1K 334
                                    









Haechan jadi mesam-mesem sendiri. Soovin malah merasa aneh dengan tingkah manusia satu ini.

"Lo sering banget ya datang ngejenguk gw. Jaemin aja gk sesering Lo."

Raut wajah Haechan langsung datar. "Oh, jadi Lo berharap yang datang jenguk Lo Jaemin?"

"Okelah. Gw balik aja." Haechan udah berdiri dari bangku.

Soovin cuma diem aja lihatin Haechan. Haechan masih mantap Soovin. "Gk ada niatan nahan gw ini?"

"Ngapain? Drama banget. Kalau mau balik mah, balik aja." Balas Soovin.

"Aaa~ Lo mah.." Haechan ngambek jadinya. Dia kembali duduk di bangkunya, tapi bibirnya udah maju, kayak paruh bebek.

 Dia kembali duduk di bangkunya, tapi bibirnya udah maju, kayak paruh bebek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dih, pundungan.." Sangking gemasnya, Soovin mengacak-acak rambut Haechan.

"Makanya jangan ngeselin!"

"Ngaca dong mas-nya. Lo juga nyebelin ya! Bukan cuma gw doang yang bilang. Udah satu rumah!"

Haechan mendengus. "Keluar yuk!" Ajaknya.

"Sekarang nih?"

"Iya lah! Masa tahun depan!"

"Iya, gk usah pake urat Lo ngomong nya!"

"Tunggu sebentar. Gw ambil kursi roda dulu." Haechan mengambil kursi roda yang di letakkan di sudut ruangan. Lalu menaruhnya di samping brankar Soovin.

"Bisa turun sendiri?"

"Bisa." Balas Soovin.

Soovin menggeser kakinya hingga menjuntai. Satu tangannya memegang kursi roda.

"Duh, sini deh. Gw bantu. Entar Lo jatuh lagi. Jadi parnoan gw karena Lo." Haechan segera menyentuh bahu Soovin.

Tak butuh waktu lama, Soovin sudah duduk rapi di kursi roda. Haechan menaruh selimut kecil di paha Soovin. Kemudian dia berjalan ke belakang, untuk mendorong kursi roda itu.

"Eh, Chan! Bunganya ketinggalan." Soovin menoleh ke belakang.

Tanpa menjawab, Haechan segera mengambil bunga yang dia bawa tadi. Lalu menaruhnya di atas paha Soovin.

"Emang kita mau kemana Chan?"

"Ke taman aja lah. Lagian Lo mana boleh keluar, sebelum dapat izin dari dokter." Haechan membuka pintu.

"Gimana keadaan rumah?" Tanya Soovin. Entahlah, Soovin sangat penasaran dengan keadaan rumah setelah 3 hari dia tak menginjakkan kakinya di rumah besar itu.

"Gk gimana-gimana."

"Chan, tolong minta hp gw dari si Taeyong ya. Malas banget kalau gw yang harus minta langsung ke dia." Soovin menoleh ke belakang.

Step Brother~NCT~ [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang