Soovin memutuskan untuk pulang cepat kali ini. Dia penasaran dengan info penting apa yang di sampaikan oleh lelaki itu padanya. Dia melangkah cepat memasuki rumah, dan meletakkan tasnya di sofa. Kaki mungilnya berjalan menelusuri rumah, untuk sampai ke taman belakang.
"Vin!"
Soovin berhenti, dia menoleh ke samping. Di sana terlihat Jisoo yang berjalan mendekat padanya. Soovin menyalim tangan Jisoo saat wanita itu sudah ada di hadapannya.
"Mau kemana? Kok seragam sekolahnya belum di ganti?" Tanya Jisoo.
"Mau ke taman belakang, tan."
"Ngapain?"
"Eum, mau lihat perkembangannya bunga2 yang Soovin tanam." Soovin mencoba menarik senyum di bibirnya.
Jisoo terkekeh. "Ya ganti baju dulu lah. Bunga kamu gk akan hilang kok, kalau kamu ganti baju 5 menit doang."
"Gk usah Tan. Bentaran doang kok di tamannya."
"Ya udah.. selepas selesai dari taman, langsung ganti baju, trus makan ya. Mama udah siapin makan siang."
Soovin mengangguk, lalu melanjutkan langkahnya. Dari kejauhan 5 meter, dia bisa melihat punggung lelaki itu.
"Info apa yang mau Lo kasih tau sama gw?" Baru sampai Soovin tanpa basa-basi langsung bertanya.
Lelaki itu mendongak melihat Soovin yang berdiri di depannya dengan jarak 1 meter di depannya. "Sopan kah begitu? Baru datang langsung bertanya?" Lelaki itu mengangkat sebelah alisnya.
Soovin berdecak dengan bola matanya berotasi. "Gw gk ada waktu. Cepat! Lo mau ngomong apa?" Soovin bersedekap dada.
Lelaki itu menarik tangan Soovin. "Duduk. Gk sopan ngomong sambil berdiri."
Soovin mendengus. Dengan terpaksa dia duduk di samping lelaki itu dengan jarak yang cukup jauh. "Buru! Lo mau bilang apa?"
Lelaki itu menyimpan ponselnya di saku celananya, lalu bersedekap dada. "Gimana hari2 sekolah Lo?"
Soovin menatap tajam lelaki di sampingnya. "Jangan buang2 waktu gw dengan pertanyaan gk bermutu Lo!"
Lelaki itu menghela nafas panjang. Dia sedikit memiringkan tubuhnya, agar ia bisa melihat Soovin. "Waktu Lo se-berharga itu ya? Sampai Lo gk bisa lama2 sama gw? Atau emang Lo yang gk mau lama2 sama gw?"
Tatapan Soovin yang tadinya tajam, kini beralih ke objek lain. Lelaki itu menghela nafas kasar, melihat respon Soovin. "Fine.. ini tentang masalah kematian Tante Irene, nyokap Lo."
Soovin lantas menoleh ke samping. Wajah gadis itu terlihat serius. "Apa yang Lo tau tentang itu?"
"Gw tau, bukan Lo penyebab kematian Tante Irene. Lo cuma di fitnah doang."
"Lo tau dari mana kalau memang bukan gw pelakunya?" Soovin mengangkat alis kirinya, dengan kepala yang sedikit di miringkan ke kanan.
"Sebelumnya, gw minta maaf karena udah lancang ikut campur dalam masa lalu Lo." Lelaki itu menyisir rambutnya ke belakang dengan tangannya.
Soovin terdiam. Dia memilih untuk jadi pendengar yang baik untuk saat ini. "Awal gw masuk ke rumah ini, dan jadi bagian dari keluarga ini, gw ngerasa aneh sama sikap Lo dan Soohyun. Lo berdua kembar. Bahkan hanya beda 15 menit doang. Tapi, entah kenapa sikap kalian berdua bagaikan minyak dan air. Gk bisa nyatu. Dari yang gw lihat di banyak orang yang pernah gw temui, anak kembar itu akan selalu kompak. Seenggaknya, mereka akan selalu ada buat kembarannya, kayak Jaemin yang selalu ada buat Jeno, atau sebaliknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother~NCT~ [END]✓
Fiksi Penggemar"Seharusnya Lo gak ngomong gitu ke papa!"-Taeyong. "Siapa Lo bisa ngatur hidup gw?!"-Soovin. "Kita semua peduli sama kamu Vin..."-Jaehyun. "Peduli?? Cih!! Gk usah sok peduli sama gw! Mending Lo semua urusin adek ke sayangan Lo pada!!"-Soovin. [ COMP...