Setelah kepergian Soovin dari rumah itu, baru mereka bisa menghembuskan nafas lega. Entahlah, aura Soovin tadi benar-benar membuat mereka bergedik ngeri. Di tambah bekas jahitan di pipi kirinya, membuat Soovin terlihat lebih menyeramkan, bak psikopat.
Jaehyun menatap Mark. Dia segera menarik tangan Mark, membawanya menjauh dari sana. Hingga mereka berada di taman belakang rumah.
"Gosh, what are you doing?!" Kata Mark setelah tangannya di lepas oleh Jaehyun.
"Kasih tau gue sekarang, di mana alamatnya Soovin!" Desak Jaehyun.
Mark menatap tajam Jaehyun. "Bang, kalau lo mau cari masalah mending ga usah. Hidup Soovin udah banyak menderita," ucap Mark.
Jaehyun memicingkan matanya. Apa maksud Mark berkata seperti itu?
"Maksud lo apa'an ngomong gitu?" Desis Jaehyun.
"Apa lo pikir, selama ini gue ikut nyakitin Soovin?" Sambung nya.
Mark menghela nafas. Dia bingung pada dirinya sendiri. Entah kenapa tadi dia bisa berkata seperti itu.
"Sorry.." ucapnya pelan.
"No prob, gue mohon banget sama lo Mark, tolong kasih tau gue di mana alamatnya Soovin? Gue pengen ketemu sama dia, please..." Ucap Jaehyun memohon.
"Oke gue bakalan kasih tau. Lebih baik lo pergi aja sekarang, gue sharelock lokasinya," kata Mark.
Jaehyun menepuk dua kali pundak Mark. "Thanks dude," lalu Jaehyun berlari ke garasi mobil.
"Perasaan saingan gue banyak banget," gumam Mark.
"Jangan-jangan deh, kalau sampe bang Taeyong juga ikutan naksir sama Soovin. Bisa gawat ini. Bukannya sekelas serbuk berlian lagi lawan gue, tapi sekelas pangeran surga," lanjut Mark.
Suho duduk termenung di kasur. Kilasan di mana dia sering memukul Soovin, memarahi Soovin, menghakimi Soovin, terputar di otak nya bak sebuah film dokumenter.
"Maafin papa nak..." Suho menundukkan kepalanya.
Jisoo yang baru saja menidurkan Savina, kini berjalan menghampiri sang suami dan duduk di samping lelaki itu.
Jisoo menghela nafasnya. Dia menepuk-nepuk pundak Suho. "Aku yakin, Soovin pasti maafin kamu. Dia cuma butuh waktu buat berdamai sama masa lalunya."
Suho menggeleng. "Engga Jis, dia ga akan bisa maafin aku. Aku udah terlalu banyak nyakitin dia. Aku bukan papa yang baik buat dia."
Jisoo membawa Suho ke dalam pelukannya. Mengusap punggung Suho, menenangkan suaminya.
"Kamu percaya sama aku, mau seberapa benci pun Soovin sama kamu, aku tau dia ga akan bisa membenci papa nya dalam waktu lama. Dia anak baik. Dia cuma butuh waktu sekarang," kata Jisoo.
"Rasanya, aku benar-benar malu hanya untuk berhadapan sama Soovin Jis," lirih Suho.
"Aku gagal jadi orang tua yang baik," lanjut Suho.
"Sstt... Udah. Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan besar dalam hidupnya," Jisoo mengusap rambut belakang Suho.
"Dan jadikan itu sebagai pembelajaran untuk di masa yang akan datang," lanjut Jisoo.
Jaehyun sampai di alamat yang Mark kirim padanya. Tempat di mana Soovin tinggal. Dengan langkah cepat lelaki itu berjalan ke pintu utama.
Jaehyun mengetuk pintu dengan tak sabaran. Jantung nya berdegup kencang. Ingin cepat-cepat mendekap tubuh Soovin. Dia rindu pada adik tirinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother~NCT~ [END]✓
Fiksi Penggemar"Seharusnya Lo gak ngomong gitu ke papa!"-Taeyong. "Siapa Lo bisa ngatur hidup gw?!"-Soovin. "Kita semua peduli sama kamu Vin..."-Jaehyun. "Peduli?? Cih!! Gk usah sok peduli sama gw! Mending Lo semua urusin adek ke sayangan Lo pada!!"-Soovin. [ COMP...