"Jadi, Lo mau ngomong apa sampe gw sama Lo harus ketemuan gini?" Tanya Hyunjin. Lelaki itu bersandar di kursinya dengan bersedekap dada.
"Lo mau duit gk?" Bukannya menjawab, Soohyun malah bertanya balik.
Hyunjin mengerutkan keningnya. "Pertanyaan Lo bego banget sih. Coba Lo tanya sama orang yang ada di dunia ini, mereka mau duit gk? Pasti jawabannya iya lah, bodoh!"
Soohyun mendengus mendengar kata bodoh keluar dari mulut Hyunjin. Memnag lelaki ini tak memiliki etika dalam berbicara.
"Terserah Lo deh. Tapi Lo mau duit kan?"
Hyunjin mengangguk.
"Lo mau kerjasama lagi gk, sama gw?"
Hyunjin menatap gadis itu dengan lekat. "Kalau kerjasama buat nyelakain, atau cari gara-gara sama Soovin, gw gk mau. Tapi, di luar konteks itu gw mau." Ujarnya, lalu menyesap teh hijau nya.
Soohyun bersandar cukup kasar ke kursinya. Apa-apaan lelaki ini?! Secara tak langsung dia mengatakan bahwa tak ingin lagi berurusan dengan Soovin.
"Kenapa begitu?" Tanya Soohyun kesal.
Hyunjin mengangkat bahu. "Cuma gk mau berurusan dengan Soovin aja."
Soohyun membuang pandangannya ke yang lainnya, asalkan jangan bertatapan dengan lelaki di depannya.
Hyunjin mengangkat sebelah alisnya, saat mengetahui Soohyun tengah kesal.
"Lagian, gw bingung sama Lo Hyun. Lo sama dia saudara, bahkan kembar. Tapi, kenapa Lo pengen banget hancurin hidupnya Soovin?"
"Lo punya dendam apa sama dia? Jujur Hyun, Lo gk kasihan sama Soovin? Gw aja yang orang lain, kasihan lihat dia."
Soohyun menoleh. "Kasihan?? Lo lupa, geng motor siapa yang dulu pernah hampir ngebunuh dia?? Gk usah sok deh Lo!" Ketusnya.
"Iya, gw tau gw salah waktu itu. Tapi, seenggaknya gw udah sadar sekarang, kalau apa yang gw lakuin ke Soovin itu jahat banget."
"Jadi intinya, Lo mau gk bantu gw?! Gk usah kebanyakan ngebacot bisa?" Ekspresi wajah Soohyun sudah sangat-sangat kesal bukan main.
"Enggak. Saran gw, buruan tobat deh. Umur gk ada yang tau soalnya." Hyunjin meraih jaketnya yang dia letakkan di kuris lain, lalu pergi dari situ meninggalkan Soohyun yang menatap benci kearahnya.
"Gk usah ngingatin orang Lo brengsek! Kalau diri Lo sendiri aja belum tobat!" Kata Soohyun cukup keras.
"Sialan! Gw minta bantuan sama siapa lagi?!" Dia memukul meja cukup keras.
Terhitung sudah 3 hari Soovin di rumah sakit. Selama itu juga, Suho tak pernah datang untuk menjenguknya.
Jika boleh jujur, Soovin masih mengharapkan pria tua itu untuk datang menjenguknya walau hanya sebentar saja. Meskipun itu secara terpaksa, Soovin tak apa-apa.
Kali ini, Soovin hanya sendiri di ruangannya. Jika kalian bertanya kemana yang lainnya, jawabannya dia tak tau mereka dimana.
"Haa.. tiduran doang, capek juga ternyata." Keluhnya.
"Kalau di hitung-hitung, dalam setahun ini, gw masuk rumah sakit, berapa kali ya?" Gumam gadis itu dengan dahi berkerut.
"Kalau di pikir-pikir, badan gw amazing banget. Udah berapa kali di gebuk sama orang, tetap aja nih badan kagak pernah hancur. Kalau orang lain di posisi gw, mereka udah mati kali." Dia menepuk-nepuk lengan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother~NCT~ [END]✓
Fiksi Penggemar"Seharusnya Lo gak ngomong gitu ke papa!"-Taeyong. "Siapa Lo bisa ngatur hidup gw?!"-Soovin. "Kita semua peduli sama kamu Vin..."-Jaehyun. "Peduli?? Cih!! Gk usah sok peduli sama gw! Mending Lo semua urusin adek ke sayangan Lo pada!!"-Soovin. [ COMP...