"Kita bertemu lagi, Soohyun..."
Jantung Soohyun berdetak dengan kencang, saat telinganya mendengar suara itu.
Melihat Soohyun yang mematung di dengan wajah yang berubah pucat, membuat senyum perempuan itu semakin mengembang.
"Kaget ya? Hahaha, sama gue juga."
"Gue pikir, lo masih berkeliaran di luar sana. Eh? Ternyata udah mendekam aja di penjara. Malangnya..." Wajah gadis itu terlihat mengasihani Soohyun.
Perempuan itu mendekatkan wajahnya pada Soohyun. "Gimana? Enak ga tinggal di sini?" Katanya dengan berbisik.
Perempuan itu menghela nafas. Dia bersandar di kursi. Lalu dia membuka topi yang masih melekat di kepalanya.
"Haa... Karena ulah lo, wajah cantik gue jadi rusak." Katanya, lalu menunjuk bekas jahitan di pipi kirinya.
"S-soovin... Ke-kenapa bisa?" Ucap Soohyun gugup.
Senyum sinis mengembang di bibir Soovin. "Kenapa? Lo berharap gue mati? Iya?"
"Hahaha, ga segampang itu buat gue mati. Seenggaknya, gue mati setelah gue nyiksa lo dulu." Dia bersedekap dada.
"Pasti lo bertanya-tanya bukan? Kok gue bisa selamat dari kecelakaan pesawat itu? Padahal satu pun korban ga ada yang ditemukan." Sambungnya.
"Jawabannya sih, simpel. Karena Tuhan masih sayang sama gue. Dia masih pengen, gue kasih lo pelajaran hidup dulu." Soovin menyentuh pipi Soohyun dengan kuku panjangnya.
Soovin mengamati wajah Soohyun. "Boleh ga sih, gue ambil kulit wajah lo ini buat perbaiki wajah gue?" Ucapnya dengan senyum menakutkan.
Ditempatnya, badan Soohyun mulai bergetar hebat. Apa dia takut dengan wujud Soovin?
"Mck, sebenarnya gue belum puas lihat penderitaan lo. Masa cuma di penjara doang. Ga adil ah, sama apa yang gue rasain." Soovin berkata seolah-olah dia tengah merajuk.
Air mata Soohyun menetes. "Vin... Gue benar-benar minta maaf. Gue sadar, gue udah banyak salah sama lo. Gue tau, perbuatan gue selama ini, mungkin ga bisa lo maafin."
"Kalau lo tau perbuatan lo ga bisa di maafin, ngapain lo minta maaf ke gue?" Jawab Soovin cepat.
"Lo tau Soohyun, seandainya membunuh orang ga dosa, dari jauh hari gue udah bunuh lo mungkin." Raut wajah Soovin berubah datar.
"Harus dengan cara apa gue minta maaf Vin, biar lo bisa maafin gue." Terlihat wajah Soohyun yang benar-benar terlihat bersalah.
"Mati."
Soohyun terdiam mendengar perkataan Soovin.
"Hanya itu caranya, biar lo bisa dapat maaf dari gue."
"Gimana? Sanggup ngelakuin itu?" Lanjut Soovin.
"Yailah!! Si biang dosa kemana sih?? Kalau dia berkeliaran bebas kayak gini, bisa-bisa orang tau kalau dia masih hidup." Gerutu Seonbin.
Jieun, Taeri, dan Seonbin berkumpul di rumah yang cukup besar, yang menjadi tempat tinggal Soovin selama sebulan lebih.
"Udahlah Bin, biarin dia keluyuran bentar. Dia juga bosan kali, selama sebulan ini, mendekam di rumah." Jieun berbaring di kasur empuk Soovin.
Taeri ikut membaringkan tubuhnya di samping Jieun. "Gue belum bisa percaya, kalau Soovin bisa selamat dari kecelakaan pesawat itu." Katanya.
"Sama gue juga. Tapi, gue bersyukur banget. Dia ga pergi ninggalin kita. Gue belum bisa kalau harus di tinggal sama dia. Meskipun si biang dosa, kelakuannya minta di hujat, tapi dia yang selalu ada buat gue." Seonbin bersandar di kepala ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother~NCT~ [END]✓
Fanfic"Seharusnya Lo gak ngomong gitu ke papa!"-Taeyong. "Siapa Lo bisa ngatur hidup gw?!"-Soovin. "Kita semua peduli sama kamu Vin..."-Jaehyun. "Peduli?? Cih!! Gk usah sok peduli sama gw! Mending Lo semua urusin adek ke sayangan Lo pada!!"-Soovin. [ COMP...