Chapter 64

6.7K 1.1K 366
                                    



Mark dan Soovin duduk di bangku, yang ada di halaman depan rumah yang selama ini Soovin tinggali. Cukup lama keduanya saling terdiam. Tapi, Mark tak melepaskan genggaman tangannya dari tangan Soovin. Seolah takut jika gadis itu akan menghilang lagi, jika dia tak memegang tangan itu erat.

"Mark, gue ga akan kabur. Lo bisa lepasin genggaman lo," kata Soovin. Dia cukup risih sebenarnya jika boleh jujur.

Mark menggeleng. "Jangan di lepas. Gini aja dulu."

Soovin menghela nafas panjang. Sudahlah terserah Mark Lee saja.

"Vin, lo ga mau lihat Savina?" Mark menoleh menatap Soovin.

"Savina?"

"Iya, nama adik bayi."

Soovin tersenyum. Namanya dengan adiknya hampir sama.

"Dia mirip banget sama lo Vin." Mark menyelipkan anak rambut Soovin di belakang telinga gadis itu.

"Oh ya?"

Mark mengangguk antusias. "Iya! Makanya, kita pulang ya Vin."

Soovin menggeleng. "Gue ga mau Mark," Tolaknya.

Mark memiringkan posisinya, hingga dia bisa melihat Soovin lebih leluasa. "Gue tau, lo ga akan bisa maafin segala perbuat jahat yang udah kita lakuin ke lo."

"No, bukan kita Mark. Tapi, mereka. Lo ga ikut diantara mereka." Soovin menggeleng.

Senyum Mark mengembang. Dia menyentuh pipi Soovin, mengusap pipi itu dengan sangat lembut, seolah takut melukai pipi Soovin jika dia terlalu keras mengusapnya.

"Vin, gue ga akan maksa lo buat pulang, atau kembali ke rumah itu. Tapi, tolong lo temui Tante. Dia pasti rindu banget sama lo. Dan, apa lo ga mau ketemu Bang Doyoung? Waktu dia tau lo udah pergi, dia berasa kayak orang linglung. Selalu nyalahin dirinya sendiri atas kepergian lo," kata Mark.

Soovin menghela nafas. Dia jadi teringat pada Doyoung. Bagaimana gigihnya lelaki itu untuk membantunya. Rasanya, Soovin merasa bersalah selama ini sudah melibatkan Doyoung pada masalahnya.

"Mark," panggil Soovin.

"Iya?"

"Besok, gue ke rumah. Bukan buat pulang, tapi cuma sekedar ketemu sama orang yang gue sayang," kata Soovin mantap.

Mata Mark membulat tak percaya. Tanpa banyak tanya lagi, dia mendekap tubuh Soovin. Mark sangat bahagia, dia bisa membuktikan perkataan nya pada semua orang. Dan dia bahagia, saat dia orang pertama yang menemukan Soovin diantara keluarga Kim.

"Mark,"

"Iya?" Mark melonggarkan sedikit pelukannya, untuk melihat wajah Soovin.

"Lepas dulu pelukannya. Gue mau ngomong," ucap Soovin.

Mark menurut. Dia melepaskan pelukannya, namun tidak dengan genggaman tangannya pada tangan Soovin.

Soovin menyentuh pipi kiri nya yang terdapat bekas jahitan. "Lihat deh, jelek kan." Soovin mengadu.

Mark menggeleng. "Engga. Malah lo jadi kelihatan keren."

"Ish, gue serius Mark."

"Gue juga serius. Ga jelek kok," tukas Mark.

"Tapi, gue ngerasa jelek," sungut Soovin.

Mark tersenyum jahil. "Emangnya dulu lo cantik?"

"Cantik lah! Kalau gue ga cantik, ga mungkin lo sama saudara-saudara lo itu suka sama gue," kata Soovin penuh dengan percaya diri.

Step Brother~NCT~ [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang