"Kamu yakin bisa menjodohkan Tim dengan salah satu temanmu?" tanya Tiff pada putrinya Isabel yang dua minggu lagi akan menikah.
"Mommy tenang saja, aku sudah menyiapkan rencana, dan aku yakin Tim tidak akan bisa menghindarinya."
"Memangnya apa rencanamu?"
"Mommy tunggu saja, aku tidak akan menceritakannya supaya Tim tidak curiga. Kapan dia akan datang?"
"Waktu mommy tanya sebelum berangkat, dia bilang dia akan datang lebih awal karena ada pekerjaan yang harus diselesaikannya disini. Kakakmu itu kalau bukan sibuk mengurus DS pasti sibuk mengurus TD, memangnya tidak lelah? Tidak ada waktu untuk wanita. Sejak dia putus dengan Sabrina, dia sudah tidak mau menjalin hubungan dengan wanita, bahkan menolak wanita yang mendekatinya. Memangnya apa yang telah dilakukan Sabrina padanya, sampai dia berubah begitu. "
Isabel tertawa, "Kenapa mommy tidak tanyakan padanya?"
"Huh, menurutmu dia akan menjawabnya?"
"Jelas tidak, tapi menurutku dari sifatnya Tim, Sabrina pasti membuat satu kesalahan fatal. Tim saat itu terlihat serius dengannya, bahkan kupikir dia akan melamarnya tapi tahu-tahu dia memutuskan Sabrina."
"Mungkinkah Sabrina selingkuh dan dia mengetahuinya, melihat dengan mata kepalanya sendiri, lalu hatinya terluka sehingga dia tidak tertarik lagi dengan wanita karena menganggap para wanita itu semua pengkhianat."
"Mom, jangan terlalu banyak membaca cerita roman, apalagi menyamakannya dengan kehidupan putra dan putrimu."
Tiff memandang putrinya lalu tertawa, "Salahkan daddy yang membelikan mommy. Jadi siapa wanita yang akan kamu jodohkan pada Tim?"
"Dia juniorku, mommy tenang saja dia cantik dan masih muda."
"Apakah dia tahu kamu akan menjodohkannya?"
Isabel menggeleng, "Dia tidak tahu."
"Jika mereka berdua tidak tahu, bagaimana dan siapa yang akan memulai perkenalan lebih dulu?"
"Mommy tenang saja, juniorku ini hampir sama dengan Tim, sulit menjalin hubungan. Itulah yang membuatku berpikir Tim akan cocok dengannya, dia cantik tapi sifat acuhnya diatas rata-rata, dia tidak pernah menganggap pria-pria yang memberinya perhatian secara special, menganggap mereka semua teman."
"Semoga saja kali ini berhasil."
"Jika berhasil mommy berhutang padaku."
"Kalau tidak berhasil kamu yang berhutang pada mommy."
"Tenang saja aku akan membayarnya dengan membelikan mommy novel-novel roman."
Jawab Isabel lalu mereka berdua tertawa bersama.
***
"Sky, sedang apa kamu disana." Kata Owen Walter ketika dia memasuki ruang tengah keluarga auntynya dan melihat putra bungsu keluarga itu sedang berbaring dengan tumpuan kaki Ailleen, kakaknya.
"Tidur, apakah kamu tidak bisa melihatnya?" jawab Sky.
"Berapa usiamu, masih saja tidur di kaki Ailleen? Tidak malu jika anak buahmu melihat jika bos mereka tidak bisa merubah kebiasaan sejak kecilnya."
"Tidak ada anak buahku disini, jika mereka tahu maka itu pasti karena dirimu. Lagian mengapa kamu yang protes, Ailleen saja tidak protes."
Owen melihat pada Ailleen yang sedang membalas pesan ditelepon genggamnya, "Kenapa kamu membiarkannya disana?" tanya Owen pada adik sepupunya itu.
"Seperti tidak tahu kebiasaannya saja. Kamu sendiri kemari ada apa?"
"Minta makan, mana aunty?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Love is The Answer
RomanceTim ditolong oleh seseorang yang tidak dikenalnya saat sedang dikeroyok oleh orang-orang bayaran suruhan lawan bisnisnya. Tim tidak mengenali siapa penolongnya dan tentu saja dia mencari penolongnya yang dia tahu terluka karena menolongnya. Dia sama...