Love is The Answer

Part 42

Tim memilih menghabiskan waktu dikantornya di TD, menyelesaikan beberapa dokumen daripada kesal memikirkan larangan kedua mommynya, melarangnya untuk dia bertemu dengan Ailleen, yang menyebabkan Ailleen tidak bisa datang lebih awal sebelum hari pernikahannnya.

Tim tahu jika semua saudaranya telah berkumpul, bahkan anggota keluarga Ailleen juga sudah datang sore hari ini dan nanti malam dia baru akan menemui mereka untuk makan malam bersama. Besok malam dia dijadwalkan untuk makan malam bersama keluarga yang artinya waktunya dia digoda oleh saudara-saudaranya dan tentu saja setelah itu tinggal menunggu hari pernikahannya.

Dua hari yang lalu masalah Sony  telah selesai. Pendarahan yang dialaminya membuat dia tidak bisa bertahan. Sony meninggal saat perjalanan ke rumah sakit, Bernard Times yang di interogasi polisi menceritakan semua yang diketahuinya terkait Sony dan Tony. Nama Gordon disebut, hanya saja karena tidak ada tanda-tanda jika Gordon terlibat maka pihak kepolisian tidak pernah mengungkit namanya.

Tony yang selama ini tidak pernah menunjukkan perhatian atau kepeduliannya pada Sony, begitu mendengar pengakuan Bernard soal rencana Sony terlihat menyesal dan matanya saat itu juga berkaca-kaca. Mungkin dia tidak pernah berpikir jika selama ini Sony benar-benar menyayanginya bahkan rela mengorbankan apapun termasuk nyawa untuknya.

Kemarin setelah pemakaman Sony dimana Tony diijinkan untuk hadir, Tony akhirnya menyerah. Dia mengakui semua perbuatannya dan pasrah untuk menerima hukumannya.

Tim baru saja menutup berkas yang selesai diperiksanya ketika pintu ruangannya diketuk. "Masuk." perintahnya, dia yakin Trump yang masuk untuk menghadap jadi dia sama sekali tidak mengalihkan konsenterasinya dari dokumen yang ada dihadapannya.

Namun aroma yang sangat dikenalnya masuk kedalam indera penciumannya, membuatnya mengangkat kepalanya. Sepersekian detik dia hanya terpana melihat Ailleen yang berdiri dihadapannya, sampai kesadarannya pulih, dia langsung berdiri dan menghampiri calon istrinya itu, menariknya kedalam pelukannya.

"Bagaimana kamu bisa ada disini?"

"Dengan pesawat dan mobil." Jawab Ailleen membuat Tim semakin gemas, dia sangat merindukan calon istrinya itu.

"Mengapa tidak bilang jika akan datang hari ini, bukankah aku bisa menjemputmu?"

"Bukankah tidak akan menjadi kejutan untukmu?"

"Ya, benar-benar membuatku terkejut. Sesaat aku tadi tidak percaya jika kamu nyata, tetapi aromamu membuatku sadar jika kamu yang ada dihadapanku adalah nyata."

"Kamu pikir aku hantu?"

"Jika ada hantu secantik kamu, aku rela dihantui seumur hidupku."

Ailleen langsung tertawa, "Dua minggu tidak bertemu, kamu sudah pintar merayu."

"Bagaimana lagi, aku terlalu merindukanmu. Eh, kamu kemari sendiri?"

"Jika aku bilang aku diantar pria tampan yang kutemui di bandara, kamu pasti marah."

"Tentu saja, jadi?"

"Aku datang bersama daddy, mommy dan Sky, lalu dijemput oleh supir. Setelah mengantarkan mereka ke hotel, aku langsung kemari untuk memberi kejutan padamu."

"Bukankah kamu bilang, tidak diijinkan untuk menemuiku?"

"Mereka bilang dua hari sebelum pernikahan, ini masih hari ketiga."

Tim tertawa, "Pintar sekali, apakah kamu juga merindukanku?"

Ailleen menggeleng, membuat Tim menatapnya heran.

"Aku sangat merindukanmu." Jawaban Ailleen dengan menekankan kata 'sangat' membuat Tim tidak lagi bisa menahan diri untuk tidak mencium bibir calon istrinya.