Tim membuka matanya dengan berat ketika dia merasa ada tangan kecil mencubit hidung dan pipinya. Tim sudah bisa menebak siapa pelaku yang mengusik tidurnya, bayi tujuh bulan itu sedang duduk menghadapnya.
"Kenapa sudah bangun, masih gelap diluar sana." Kata Tim dengan suara serak dan merangkul bayi gembul itu untuk kembali tidur.
Bayi yang sejak semalam sudah rewel tidak mau tidur karena mencari mommy kesayangannya, tentu saja tidak mau. Dengan kedua tangan kecilnya dia mendorong daddynya, kembali duduk bahkan naik keatas badan daddnya, sambil mengoceh dengan bahasa bayinya, mengagih janji daddynya sebelum semalam dia memejamkan matanya.
Dengan sangat terpaksa Tim bangun dan mengangkat bayi gembul itu kedalam gendongannya, menekan tombol untuk membuka tirai jendela yang menampilkan keadaan diluar yang sudah terang. Kelihatannya putranya yang keras kepala itu memang tidak bisa dibohongi.
Tim mengambil botol susu berisi ASI istrinya yang semalam sudah dimasukkan kedalam penghangat supaya bisa langsung diminum pagi ini. "Minum susumu, setelah itu kita mandi dan pergi mencari mommy atau daddy tidak jadi mengajakmu mencari mommy."
Kent awalnya menolak, dia mau langsung pergi mencari mommynya, seperti janji daddynya semalam tapi mendengar perkataan daddynya, dia langsung menyedot botol susu itu dan memegangnya sendiri.
"Mengapa jika giliran daddy yang tidak dirumah, kamu begitu menurut pada mommy dan bisa bangun siang?" Tim memprotes kelakuan putranya.
Semalam adalah kali pertama Ailleen tidak pulang kerumah setelah memiliki putra, karena harus membantu dirumah sakit yang menerima pasien kecelakaan kereta yang terjadi kemarin sore. Kent yang sudah biasa sebelum tidur harus menyusu pada mommynya merasa kehilangan, Ailleen menghubunginya, melakukan panggilan video untuk merayu bayi itu meminum susunya dengan botol sebelum tidur, yang akhirnya dituruti oleh putranya itu, tapi setelah susunya habis, dia tetap tidak mau tidur. Memutari tempat tidur orangtuanya, membuat daddynya kesal dan akhirnya daddynya berjanji untuk mengajaknya ke rumah sakit, mengunjugi mommynya besok pagi setelah dia bangun jika dia segera tidur.
Kelihatannya Kent paham dengan janji itu, oleh karena itu dia yang biasanya bangun pagi dengan malas, langsung terbangun dengan semangat dan membangunkan daddynya untuk bisa segera menemui mommynya.
Tim tahu jika dia melakukan perjalanan bisnis tanpa membawa istri dan putranya, dia hanya perlu menghubungi putranya untuk mengucapkan selamat malam, dan paginya putranya tetap tidur dengan nyenyak.
Tidak perlu waktu lama untuk sibayi yang sedang bersemangat itu menghabiskan susunya, dia mengulurkan botol dengan tangan kecilnya pada Tim dan menunjuk kearah kamar mandi, membuat Tim tertawa.
"Ayo kita mandi dan pergi mencari mommy."
***
Ailleen baru saja membersihkan diri setelah semalaman menangani pasien korban kecelakaan kereta ketika pintu ruangannya diketuk dan terbuka.
"Lho, anak mommy kenapa kemari?" kata Ailleen sambil mengambil alih Kent dari gendongan Tim.
"Semalam dia tidak mau tidur, akhirnya aku menjanjikan untuk membawanya pagi ini. Dan dia bangun sebelum aku bangun, dengan tega dia membangunkanku."
"Salahmu telah berjanji padanya, tolong kunci pintunya." Kata Ailleen yang langsung dimengerti dan dikerjakan oleh Tim.
Ailleen duduk disofa yang ada diruangannya, membuka kancing kemejanya dan tentu saja bayi dalam gendongannya langsung mengambil posisi nyamannya untuk meminum susu dari sumbernya, yang sudah diinginkannya sejak semalam.
"Pintar sekali dia kalau sudah menyusui." Kata Tim.
"Kamu tidak ke kantor?" tanya Ailleen.
Tim menggeleng, "Aku akan menjaganya hari ini, kamu pasti perlu waktu untuk beristirahat setelah semalaman tidak tidur. Apakah kamu sudah bisa pulang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is The Answer
RomansaTim ditolong oleh seseorang yang tidak dikenalnya saat sedang dikeroyok oleh orang-orang bayaran suruhan lawan bisnisnya. Tim tidak mengenali siapa penolongnya dan tentu saja dia mencari penolongnya yang dia tahu terluka karena menolongnya. Dia sama...