Undangan pernikahan Timothy Douglas dan Ailleen Walter telah dibagikan, reservasi juga sudah dibuka, tentu saja tidak ada undangan yang menolak hadir untuk melihat penyatuan dua keluarga besar itu. Undangan tidak hanya pada rekan atau teman dari kedua mempelai tetapi tentu saja kedua orangtua serta saudara bahkan grandpa dan grandma kedua belah pihak juga mengundang beberapa kenalannya mereka.
"Apakah kali ini akan ada kejutan lagi?" tanya Tim pada Ailleen.
"Bukankah harusnya giliranmu yang memberi kejutan padaku?" jawab Ailleen.
"Jika kamu mengharap kejutanku maka saat hari pernikahan setelah pemberkatan, aku akan langsung membawamu pergi."
"Mengapa?"
"Apakah mommy tidak mengatakan berapa jumlah tamu undangan? Aku heran bagaimana mereka bisa mengundang begitu banyak tamu."
Ailleen tertawa, "Bukankah kamu juga ikut terlibat didalamnya?"
"Hanya sebagian kecil." jawab Tim tanpa merasa bersalah, "Apakah kamu yakin baru akan kemari sehari menjelang pernikahan?"
"Apakah kamu tidak tahu?" Ailleen balik bertanya.
"Tahu apa?" tanya Tim dengan binggung.
"Mommy Tiff bahkan memintaku tiba pagi hari sebelum acara dimulai."
"Tega sekali. Bagaimana jika ada penundaan penerbangan? Mengapa kamu tidak datang lebih awal? Bukankah pekerjaanmu disana juga sudah beres?" Tim selalu kesal jika mereka membahas masalah kedatangan Ailleen dan keluarga besarnnya.
"Kata mommy, aku datang lebih awal atau tidak, kamu juga tidak boleh menemuiku."
"Kelihatannya mereka memang sengaja. Senang sekali mereka mengerjaiku?"
"Jelas saja, mengingat kamu paling suka membuat mereka kesal jadi melihat ada kesempatan tentu saja mereka tidak akan melepaskannya."
"Dan kamu jadi ikut-ikutan dengan mereka."
"Tentu saja aku ikut suara terbanyak."
"Selalu pintar menjawab."
"Oh ya, bagaimana dengan Tony dan Sony?"
"Menurutmu, apakah mereka bisa bebas dengan situasi yang sudah seperti ini? Bukti-bukti sudah memberatkan mereka, bahkan pengacaranya juga menjalani pemeriksaan karena mereka."
"Nathan bilang, kemungkinan mereka akan dijatuhi hukuman seumur hidup. Tapi daddy bilang itu jika mereka bisa bertahan sampai hari keputusan sidang."
"Daddy benar. Gordon bilang dia hanya akan menagawasi tapi dia tidak berminat untuk menghabisi mereka tapi kurasa dia mengatakan hal itu karena tahu jika akan ada pihak lain yang tidak akan suka jika Tony dan Sony hidup ditahanan."
"Apakah bagi mereka nyawa manusia itu mereka yang berikan? Seenaknya saja ingin mengambilnya." Kata Ailleen yang kesal karena sebagai seorang dokter menyelamatkan nyawa seseorang apapun kondisinya sangat penting tapi mengapa ada orang yang begitu mudah menghabisi nyawa orang lain.
"Mereka mungkin lebih memilih nyawa dan keselamatan mereka dengan mengorbankan satu atau dua orang yang akan membahayakan mereka. Pekerjaan mereka yang membuat mereka tidak menghargai nyawa, jika mereka menghargai nyawa orang maka mereka tidak akan menjual obat-obatan terlarang itu."
"Untunglah Pascal tidak seperti mereka." Belum juga Tim menjawab, Ailleen kembali berkata, "Astaga, aku lupa menghubunginya."
"Menghubunginya?"
"Tentu saja untuk memastikan dia pasti datang."
"Tenanglah, dia bilang padaku, kalau dia masih menyayangi nyawanya jadi dia pasti akan datang."

KAMU SEDANG MEMBACA
Love is The Answer
Storie d'amoreTim ditolong oleh seseorang yang tidak dikenalnya saat sedang dikeroyok oleh orang-orang bayaran suruhan lawan bisnisnya. Tim tidak mengenali siapa penolongnya dan tentu saja dia mencari penolongnya yang dia tahu terluka karena menolongnya. Dia sama...