Part 31

2.2K 248 25
                                    

Hari yang ditunggu bukan hanya oleh Tim dan Ailleen tetapi oleh banyak orang akhirnya tiba juga. Beberapa awak media sudah menunggu di depan hotel tempat acara akan diadakan, mereka semua sangat antusias mengingat pesta pertunangan ini adalah tanda menyatunya dua keluarga terkenal. Selain itu mereka juga penasaran, apakah benar berita yang beredar jika pertunangan kedua orang itu didasarkan karena alasan bisnis? Apalagi kedua pasangan maupun pihak keluarga sama sekali tidak ada keinginan untuk mengadakan temu awak media. Para awak media bisa melihat betapa ketatnya pemeriksaan para undangan yang hadir dalam pesta itu, melihat begitu banyak tim keamanan yang berjaga bagi mereka itu hal yang wajar mengingat yang bertunangan malam ini adalah pimpinan DS dan putri tunggal dari Alex Walter pendiri Walter's.

Jika diluar tamu undangan mulai berdatangan, di ruang tunggu keluarga terjadi kehebohan karena Ailleen dikabarkan akan datang terlambat setelah tadi sore dia tiba-tiba menerima panggilan darurat.

Tim yang sejak tiba di ruangan itu sudah gelisah, dia berusaha menghubungi Ailleen dan belum berhasil lagi. Terakhir kali teleponnya diangkat, Ailleen mengatakan dia sudah dalam perjalanan, tetapi itu sudah 30 menit yang lalu. Rasa kuatir memenuhi dirinya, pikiran buruk juga mulai muncul. Tim membuka telepon genggamnya dan mencari lokasi keberadaa Ailleen yang telah terhubung dengannya, dan mendapati jika lokasi Ailleen masih berada di jalan menuju hotel.

Telepon genggamnya berbunyi, berharap Ailleen yang menghubunginya dan tanpa melihat siapa yang menghubunginya, Tim langsung mengangkatnya.

"Ailleen belum datang?" tanya Sean pada putranya.

"Belum, dia masih di jalan, mungkin terjebak macet."

"Acara harus dimulai, lebih baik kamu turun dulu dan menemui para undangan. Setidaknya memberi mereka penjelasan dan menenangkan mereka yang tidak melihat keberadaanmu." Kata Sean.

"Ya, aku akan turun sekarang." jawab Tim dan mengakhiri panggilannya. Sebelum keluar dari ruangan itu, Tim mengirim pesan pada Ailleen untuk segera mengirimkan pesan balasan untuknya jika sudah tiba di hotel.

Saat Tim masuk ke ruang acara, dia langsung menghampiri Alex dan Celine, "Dad, aku belum bisa menghubungi Ailleen." Katanya.

Celine mencubit lengan suaminya yang sedang digandenganya, "Kenapa daddy tidak menugaskan dokter lain, hari ini acara penting Ailleen." Kata Celine dengan kesal.

"Apakah mommy melihat Sky? Aku ingin dia mencari keberadaan Ailleen." Tanya Tim yang bisa melihat kekesalan mommy mertuanya pada suaminya.

"Tadi Sky ada bersama Richard, kamu cari saja sendiri." jawab Celine.

Alex yang sejak tadi diam walaupun ditegur oleh istri kesayangannya, melihat jam tangannya, "Acara sudah akan dimulai, bagaimana jika kamu menjelaskan pada para undangan supaya tidak menimbulkan banyak pertanyaan, alasan acara belum bisa dimulai."

"Daddy Sean juga bilang begitu." Kata Tim sambil mencari keberadaan daddy dan mommynya.

"Kalau begitu, tunggu apa lagi." kata Celine.

Tim tidak tahu harus kesal, marah, atau sedih. Saat ini perasaannya benar-benar kacau. Bisa-bisanya Ailleen terlambat menghadiri pesta pertunangannya sendiri. Dia sedikit menyesal tadi sore mengijinkan Ailleen pergi ke rumah sakit dan sekarang dia harus menanggung resikonya.

Tim dihampiri oleh petugas yang mempersiapkan acaranya, "Acara sudah siap dimulai, apakah pasangan wanitanya belum ada?" tanya petugas itu.

"Dia belum datang, biar saya yang maju sendiri untuk menjelaskan pada para tamu undangan." Kata Tim yang langsung melangkah naik ke panggung bundar yang ada ditengah-tengah ruangan, panggung dimana dia akan menyematkan cincin sebagai tanda resminya pertunangan dia dan Ailleen.

Love is The AnswerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang