Tim baru saja kembali dari proyek, dua hari ini dia berusaha menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat supaya bisa segera bertemu dengan istri kesayangannya. Jika dulu dia tidak pernah memperdulikan berapa lama dia harus melakukan perjalanan bisnis, sekarang diperjalanan bisnis pertamanya setelah menikah, baru dua hari dia sudah merasakan kerinduan tidak tertahankan pada istrinya.
Tim membuka pintu kamarnya, hari ini dia merasa lelah tetapi masih ada beberapa dokumen yang harus diselesaikannya sebelum dia beristirahat dan besok pagi dia masih harus ke proyek sebelum pulang untuk menjemput Ailleen. Indera penciumannya, mencium aroma khas istrinya yang sangat disukainya, apakah dia begitu memikirkan dan merindukan istrinya sampai dia bisa aroma istrinya begitu nyata saat memasuki kamar hotelnya.
Tim melanjutkan langkahnya, berhenti ditengah ruangan karena tertegun melihat seorang wanita yang hanya menggunakan bathrobe keluar dari dalam kamar mandi dan sedang menunduk mengeringkan rambutnya.
"Ailleen?" akhirnya Tim menemukan kembali suaranya, saat melihat wanita itu mengangkat kepala dan memandangnya sambil tersenyum, dia merasa jantungnya berhenti sekejap. Dia tidak bermimpi karena wanita yang dirindukannya, ternyata memang ada dihadapannya, didalam kamarnya dan sekali lagi berhasil memberinya kejutan.
Tim mau memeluk Ailleen ketika Ailleen langsung mengambil langkah mundur sambil mengangkat tangannya, "Stop! Bersihkan dirimu, kamu diluar seharian dan dari proyek, pasti kotor, sedangkan aku sudah bersih. Jangan kuatir, aku tidak akan menghilang, sana pergi mandi, aku sudah menyiapkan pakaian gantimu didalam kamar mandi."
Tim tersenyum, gemas dengan istrinya, juga banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan tapi istrinya benar, dia kotor mengingat seharian dia berada di proyek. Tim batal mendekati istrinya, melanjutkan langkah menuju kamar mandi untuk segera membersihkan diri.
Keluar dari dalam kamar mandi, Ailleen sudah menunggunya di sofa yang diatas mejanya sudah ada beberapa menu makanan. Tanpa ragu dia langsung duduk bergabung dengan Ailleen, tentu saja dia juga langsung menarik istrinya kedalam pelukannya, memberi ciuman di kening.
"Bagaimana kamu bisa ada disini?"
"Aku meminta kunci di resepsionis, kelihatannya kamu harus mengajukan complain pada pihak hotel."
"Maksudku, mengapa kamu menyusulku kemari? dan mengapa aku harus mengajukan complain ke pihak hotel?"
"Karena pihak hotel dengan mudah mempercayaiku, memberikan duplikat kunci kamarmu hanya karena kubilang aku istrimu. Bagaimana jika ada wanita lain yang mengaku hal yang sama?"
"Kurasa mereka tidak akan sembarangan memberikan kunci kamarku, tanpa melihat dan meminta identitasmu. Aku sudah dikenal di hotel ini dan kurasa mereka juga tahu jika aku baru saja menikah, kurasa mereka juga tahu siapa nama istriku. Kamu belum menjawab pertanyaan pertamaku?"
"Oh, ternyata kamu terkenal disini, makanya mereka tadi hanya meminta identitasku dan langsung memberikan kunci kamarmu padaku. Soal pertanyaanmu, tentu saja karena aku ingin memberi kejutan padamu, selain itu pekerjaanku disana sudah selesai. Aku berpikir, jarang-jarang aku bisa menemanimu dalam perjalanan bisnismu, jadi mengapa tidak kugunakan kesempatan ini untuk menemanimu?"
Tim menangkup kedua pipi Ailleen, "Kejutan yang cantik seperti dirimu, juga alasan yang membuatku terharu."
Ailleen tersenyum, "Kurasa kamu belum makan malam, aku memesan beberapa makanan untukmu."
"Sangat pengertian sekali. Memangnya jam berapa kamu tadi tiba disini?"
"Satu setengah jam sebelum kamu melihatku keluar dari dalam kamar mandi."
Tim tertawa, "Kurasa kamu memesan makanan ini karena kamu yang lapar."
"Tepat sekali, tapi aku juga memikirkan dirimu waktu memesannya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Love is The Answer
RomanceTim ditolong oleh seseorang yang tidak dikenalnya saat sedang dikeroyok oleh orang-orang bayaran suruhan lawan bisnisnya. Tim tidak mengenali siapa penolongnya dan tentu saja dia mencari penolongnya yang dia tahu terluka karena menolongnya. Dia sama...