Part 9

3.1K 293 27
                                        

"Dok ada yang mencarimu." Kata perawat yang bertugas dibangsal tempatnya mengontrol pasiennya.

"Siapa?" tanya Ailleen sambil mengisi berkas pasien.

"Cowok tampan katanya."

Ailleen mengangkat kepalanya melihat perawat itu, "Mengapa katanya?"

"Karena saya juga dititipi pesan dari bawah, jadi saya tidak melihatnya langsung."

"Dasar, dimana cowok yang katanya tampan itu?"

"Menunggu dibawah."

"Kelihatannya aku harus segera menyelamatkannya sebelum dia benar-benar harus dirawat."

Perawat itu langsung tertawa mendengar perkataan Ailleen.

Ailleen melangkah kemeja resepsionis, "Mana cowok yang katanya tampan itu?"

Resepsionis itu tertawa dan menunjuk café yang ada lantai itu, "Dia menunggu didalam sana."

"Lalu bagaimana aku mengenalinya? Apakah aku harus mencari yang paling tampan disana?"

"Dia bilang dokter pasti akan langsung mengenalinya."

"Oh ya? Daripada penasaran lebih baik aku segera menemuinya untuk menyelamatkan nyawanya." Ailleen pergi menuju cafe diiringi tawa dari resepsionis.

Ailleen memasuki café dan mengedarkan pandangannya kesekeliling dan tersenyum ketika matanya menangkap seorang pria yang sedang sibuk dengan telepon genggamnya.

"Apakah anda pria yang kata mereka tampan dan mencariku?"

Pria itu sudah mengangkat kepalanya sebelum Ailleen tiba dan duduk dihadapannya, "Apakah anda dokter Smith?"

"Apa kabar? Dan bagaimana kamu bisa ada disini?"

"Hanya mampir dan ingin memastikan secara langsung jika bekas lukamu sudah hilang."

Ailleen tertawa sambil menarik lengan jas putihnya, "Lihat sudah tidak terlalu terlihat keculai benar-benar diamati, jadi kurasa kamu sudah bisa tenang dan tidak merasa bersalah lagi."

"Kelihatannya memang begitu, apakah mau makan malam untuk merayakannya?"

"Merayakan pudarnya bekas lukaku atau merayakan perasaan bersalahmu yang sekarang harusnya sudah lega."

"Keduanya."

Ailleen melihat jam tangannya, "Aku ada jadwal praktek sore ini, jika tidak keberatan kamu tentukan tempatnya dan aku akan langsung menuju kesana setelah pekerjaanku selesai."

"Baiklah,, aku tidak akan menganggu pekerjaanmu dan aku akan menginformasikan tempatnya segera."

Mereka berdua sama-sama berdiri dan melangkah keluar dari café, Ailleen menunggu Tim keluar dari pintu utama sebelum menuju ke ruang dimana dia harus menjalankan prakteknya.

***

Ailleen membersihkan diri diruangannya, dan langsung menggendarai mobilnya menuju tempat yang dikirimkan Tim padanya. Sejak sore dia sudah menantikan bisa bertemu dan mengobrol kembali dengan Tim. Sebenarnya dia senang melihat Tim datang mencarinya, oleh karena itu dia dengan senang hati menerima ajakkan makan malam pria itu. Satu hal lagi yang membuat Ailleen merasa Tim berbeda adalah, dengan tidak menawarkan diri untuk menjemputnya. Ailleen yang diajarakan mandiri, merasa Tim menghargai kemandiriannya, apalagi hubungan mereka masih belum jelas atau lebih tepatnya baru sekedar teman baik dan Ailleen tahu Tim pasti sudah mengetahui siapa dirinya, karena jika melihat sifat Tim yang sama dengan daddy dan Nathan maka dia yakin Tim pasti mencari tahu tentang dirinya, apalagi dia adalah pimpinan DS.

Love is The AnswerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang