Nathan menjadi penantang pertama Tim, mereka bertanding di arena ruang olahraga yang ada dirumah itu. Ruang olahraga yang dulunya dibuat bersebelahan dengan ruang bermain anak-anak sekarang sudah berubah fungsi sebagai ruang olahraga seluruhnya dengan sasanan tanding berada disalah satu sisi ruangan. Tim cukup kagum melihat kelengkapan ruang olahraga itu, kelihatannya keluarga ini memang penyuka olahraga.
Ailleen berbisik pada mommynya, "Mom, memangnya mommy akan memberi tantangan apa?"
"Rahasia, nanti kamu membocorkan padanya." jawab Celine mengambil posisi duduk disamping suaminya.
Dan kelihatannya yang penasaran soal tantangan Celine bukan hanya Ailleen tetapi Alex juga penasaran dan saat Celine duduk disampingnya dia menarik Celine dan berbisik, "Mommy mau menantang apa?"
Celine menatap suaminya dengan tatapan lembut melelehkan, "Rahasia, nanti saja setelah semua selesai, lagian belum tentu dia menang."
"Apakah mommy sebenarnya juga belum tahu akan menantang apa?" tanya Alex.
"Tentu saja tahu, tapi mommy mau menyimpannya sendiri. Pertandingan sudah akan dimulai, lebih baik kita menonton."
Alex menepuk ringan kepala istrinya, dia penasaran tapi dia juga ragu dengan ide yang ada didalam kepala istrinya, yang tidak bisa diduga.
Tim sudah mempersiapkan diri, dia sudah membawa perlengkapannya juga karena dia hanya merasa jika kemungkinan dia membutuhkan pakaian olahraganya.
Kedua orang yang usianya hampir sama itu saling berhadapan, Tim sudah bisa menduga kemampuan Nathan pasti lebih tinggi dari Ailleen dan tentu saja bisa setara dengan dirinya, dia hanya perlu menunjukkan kesungguhannya, tidak kendor hanya untuk mendapat rasa kasihan atau iba dari Nathan dengan mengalah, karena dia yakin mereka semua tidak mengingingkan melihat hal itu.
"Kelihatannya kemampuannya tidak kalah dari Nathan." kata Daisy pada Ailleen.
"Yang jelas kemampuannya lebih tinggi dariku, dengan Nathan kelihatannya seimbang." Kata Ailleen.
"Belum tentu, bagaimana jika dia mengalah untuk menaikkan ego Nathan?"kata Sky.
"Menurutmu apakah Nathan mau menerima orang yang begitu untuk Ailleen?" kata Celine.
"Tentu saja tidak, lebih bagus jika dia bertanding dengan seluruh kemampuannya." Kata Sky.
Disaat mereka menilai, diatas arena Nathan berhasil melumpuhkan Tim tapi hanya sepersekian detik Tim kembali memberikan perlawanan, tanpa sadar para penonton semua menahan nafas dan penasaran dengan akhirnya. Kedua orang bertanding seperti benar-benar saling bermusuhan, sama sekali tidak ada yang mau menunjukkan kelemahan, jika Nathan berhasil menjatuhkan Tim maka dalam hitungan detik Tim berhasil menjatuhkan Nathan, terus begitu sampai keduanya kehabisan nafas.
Celine bertepuk tangan, "Pertandingannya cukup seru dan menegangkan, jika kalian berdua sama-sama tidak mau mengaku kalah mengapa kalian berdua tidak mau mengaku seimbang." Kata Celine, dia sama sekali tidak menunjukkan dukungan pada kedua belah pihak.
Nathan berdiri dan dia mengulurkan tangan pada Tim untuk membantunya berdiri, apa yang dikatakan mommynya memang benar. Sampai nafas mereka putus pun mereka berdua sama-sama tidak mau mengaku kalah, jadi lebih baik mereka mengaku imbang. Satu hal yang diakui Nathan, Tim melawannya dengan sepenuh hati dan segala kemampuannya, sama seperti dirinya dan dia akui Tim lawan yang imbang dan tentu saja dengan sikapnya dia layak menjadi pendamping adiknya, hanya saja dia masih harus melalui 3 tantangan lagi.
Setelah membersihkan diri, Tim diajak untuk makan siang bersama sebelum dia harus menerima tantangan Sky yang tentu saja berkaitan dengan teknologi. Tim bukan orang yang buta teknologi dan dia tahu melawan Sky yang kemampuannya jauh diatasnya, dia hanya perlu menunjukkan kesungguhannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is The Answer
RomanceTim ditolong oleh seseorang yang tidak dikenalnya saat sedang dikeroyok oleh orang-orang bayaran suruhan lawan bisnisnya. Tim tidak mengenali siapa penolongnya dan tentu saja dia mencari penolongnya yang dia tahu terluka karena menolongnya. Dia sama...